Museum Grevin di Paris, Perancis pada Selasa (1/3) waktu setempat memindahkan patung lilin Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai protes terhadap invasinya ke Ukraina dan setelah itu dirusak oleh pengunjung selama akhir pekan.

Patung yang dibuat pada tahun 2000, dipindahkan ke gudang sampai pemberitahuan lebih lanjut dan museum sedang mempertimbangkan untuk menggantinya dengan patung Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca juga: Unggahan dari akun media yang dikendalikan Pemerintah Rusia dihapus

"Hari ini tidak mungkin lagi menampilkan karakter seperti dia, untuk pertama kalinya dalam sejarah museum kami menarik patung karena peristiwa sejarah yang sedang berlangsung," kata direktur museum Yves Delhommeau kepada radio France Bleu dikutip dari Reuters, Rabu.

Delhommeau mengatakan selama akhir pekan, patung itu mendapat serangan dari pengunjung dan tampak acak-acakan.

"Mengingat apa yang telah terjadi, kami dan staf kami tidak ingin harus memperbaiki rambut dan penampilannya setiap hari," kata Delhommeau.

Baca juga: Akankah superioritas Rusia bertahan dari sanksi yang kian keras?

Seorang juru bicara museum mengatakan tidak jelas dalam keadaan apa patung itu akan kembali.

Ditanya siapa yang sekarang mungkin menggantikan Putin di tempat kosong antara patung Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping, Delhommeau mengatakan itu mungkin Zelensky Ukraina.

"Mungkin presiden Zelensky akan menggantikannya... dia telah menjadi pahlawan karena telah melawan dan tidak melarikan diri dari negaranya. Dia bisa dengan sempurna menggantikan posisinya di antara orang-orang hebat dalam sejarah dan hari ini," katanya.

Pada tahun 2014, setelah aneksasi Rusia atas Krimea dari Ukraina, seorang demonstran dengan tulisan "Bunuh Putin" di dadanya yang telanjang menikam patung itu dan menghancurkan tengkoraknya.

Baca juga: Melihat Krisis Ukraina: Solusi Panas Untuk Perang Dingin Yang Berkelanjutan

 

Pewarta: Maria Cicilia

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022