Moskow (ANTARA) - Rusia tidak memandang dan tidak menganggap dirinya sebagai musuh Negara Barat, kata Presiden Vladimir Putin pada Kamis (27/10).
Pada pertemuan International Discussion Club Valdai di Moskow, Putin mengatakan peristiwa global baru-baru ini menyebabkan perubahan fundamental di ajang internasional dan Negara Barat harus memulai pembicaraan setara tentang masa depan bersama dalam urusan dunia, menambahkan: "Lebih cepat, lebih baik."
Putin juga menjelaskan bahwa Negara Barat saat ini sedang berupaya mengganti hukum internasional dengan "tatanan berbasis aturan" yang dirancang untuk memberikan mereka peluang untuk hidup tanpa aturan sama sekali.
Baca juga: Jembatan penghubung Rusia - Krimea terbakar
Untuk mempertahankan dominasi mereka, Barat menjalankan kebijakan "berdarah dan kotor", menolak kedaulatan negara-negara dan rakyat, katanya menambahkan.
Ideologi dasar Negara Barat, liberalisme, telah berubah tanpa dikenali, ke titik absurditas, sedangkan sudut pandang alternatif lainnya dinyatakan sebagai ancaman terhadap demokrasi, katanya.
Menurut Putin, AS tidak dapat memberi dunia agenda yang positif, namun hanya mendominasi.
"Rusia tidak memandang dirinya dan tidak menganggap dirinya sebagai musuh Barat. Rusia berusaha membangun relasi dengan Barat dan NATO, dengan pesan yang sama - mari kita hidup bersama dalam persahabatan," ucapnya.
Baca juga: Nissan akan meninggalkan Rusia
Putin menegaskan bahwa Rusia tidak berniat menjadi hegemon sendiri di tengah "krisis doktrinal dari model neoliberal tatanan dunia Amerika."
Kediktatoran dalam urusan dunia hanya dapat dilawan dengan perkembangan negara dan rakyat, serta kompleksitas budaya dan tradisi yang berkembang," kata Putin.
Sumber: Anadolu
Presiden Vladimir Putin sebut Rusia bukan musuh Barat
Jumat, 28 Oktober 2022 10:36 WIB