Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag), Sambas, Kalimantan Barat, menghadirkan pelatihan kewirausahaan yang bertujuan antara lain memperkuat SDM kelompok industri lada dari Lada Batu Layar, Desa Sendoyan.
"Dalam pelatihan kewirausahaan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dari berbagai jenis usaha termasuk di dalamnya dari Kelompok Pengelola Lada Batu Layar. Kepada kelompok industri lada Desa Sendoyan agar bisa menerapkan ilmu yang didapat dalam manajemen industri lada dengan sebaik mungkin," ujar Kabid Industri, Disperindag Sambas, Vivi saat dihubungi di Sambas, Kamis.
Ia menjelaskan dalam pelatihan yang digelar empat pertemuan menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten dan materi yang menarik dan bisa membantu pelaku IKM di Kabupaten Sambas. Materi yang diberikan di antaranya kebijakan pemerintah terhadap pengembangan dan perlindungan UMKM di masa pandemi, dasar dasar wirausaha, pengelolaan keuangan, survei permintaan pasar terhadap produk, analisa kelayakan usaha, alur proses produksi dan kemasan serta label.
"Bahkan peserta juga diberikan materi analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) untuk produk dan pemasaran. Kemudian bagaimana mengelola administrasi, laba rugi usaha UMKM, organisasi usaha dan bussines model canva dan rencana usaha," kata dia.
Sementara itu, Kepala Desa Sendoyan yang juga pembina Kelompok Pengelola Lada Batu Layar, Juliansyah mengaku banyak ilmu yang didapat dalam pelatihan tersebut dan dipastikan menambah wawasan serta semangat untuk mengembangkan industri lada di desanya.
"Saya dan pengelola mengikuti kegiatan pelatihan dan banyak ilmu kami dapat untuk mengembangkan industri lada. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemda Kabupaten Sambas yang telah memberikan perhatian," ucap dia.
Ia menjelaskan bahwa Desa Sendoyan memiliki produk jadi berupa lada putih dan lada hitam bubuk yang sudah dikemas dengan baik. Dari sisi PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dan sertifikasi halal lada bubuk yang memiliki merek Lada Batu Layar tersebut sudah mengantonginya.
"Bersyukur proses produksi dan kemasan terus mengalami kemajuan. Kemudian SDM juga demikian apalagi ditambah dengan pelatihan ini. Kami siap memaksimalkan potensi desa yang merupakan salah satu sentra komoditas lada di Kabupaten Sambas," katanya.
Ia menyebutkan pada 2022 di Desa Sendoyan akan dibangun Rumah Lada dari pemerintah pusat sebagai upaya hilirisasi produk untuk skala ekspor. Ia menyampaikan pembangunan rumah produksi lada di desanya adalah bagian dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara.
"Hadirnya rumah lada ini tidak terlepas dari hadirnya Lada Batu Layar yang dikembangkan sejak 2019 lalu. Dengan semangat dan upaya mengembangkan hilirisasi dari lada disambut baik dengan perhatian pemerintah pusat akan hal itu. Kami juga sangat menyambut baik dan siap menjalankan industri lada," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Dalam pelatihan kewirausahaan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dari berbagai jenis usaha termasuk di dalamnya dari Kelompok Pengelola Lada Batu Layar. Kepada kelompok industri lada Desa Sendoyan agar bisa menerapkan ilmu yang didapat dalam manajemen industri lada dengan sebaik mungkin," ujar Kabid Industri, Disperindag Sambas, Vivi saat dihubungi di Sambas, Kamis.
Ia menjelaskan dalam pelatihan yang digelar empat pertemuan menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten dan materi yang menarik dan bisa membantu pelaku IKM di Kabupaten Sambas. Materi yang diberikan di antaranya kebijakan pemerintah terhadap pengembangan dan perlindungan UMKM di masa pandemi, dasar dasar wirausaha, pengelolaan keuangan, survei permintaan pasar terhadap produk, analisa kelayakan usaha, alur proses produksi dan kemasan serta label.
"Bahkan peserta juga diberikan materi analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) untuk produk dan pemasaran. Kemudian bagaimana mengelola administrasi, laba rugi usaha UMKM, organisasi usaha dan bussines model canva dan rencana usaha," kata dia.
Sementara itu, Kepala Desa Sendoyan yang juga pembina Kelompok Pengelola Lada Batu Layar, Juliansyah mengaku banyak ilmu yang didapat dalam pelatihan tersebut dan dipastikan menambah wawasan serta semangat untuk mengembangkan industri lada di desanya.
"Saya dan pengelola mengikuti kegiatan pelatihan dan banyak ilmu kami dapat untuk mengembangkan industri lada. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemda Kabupaten Sambas yang telah memberikan perhatian," ucap dia.
Ia menjelaskan bahwa Desa Sendoyan memiliki produk jadi berupa lada putih dan lada hitam bubuk yang sudah dikemas dengan baik. Dari sisi PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dan sertifikasi halal lada bubuk yang memiliki merek Lada Batu Layar tersebut sudah mengantonginya.
"Bersyukur proses produksi dan kemasan terus mengalami kemajuan. Kemudian SDM juga demikian apalagi ditambah dengan pelatihan ini. Kami siap memaksimalkan potensi desa yang merupakan salah satu sentra komoditas lada di Kabupaten Sambas," katanya.
Ia menyebutkan pada 2022 di Desa Sendoyan akan dibangun Rumah Lada dari pemerintah pusat sebagai upaya hilirisasi produk untuk skala ekspor. Ia menyampaikan pembangunan rumah produksi lada di desanya adalah bagian dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara.
"Hadirnya rumah lada ini tidak terlepas dari hadirnya Lada Batu Layar yang dikembangkan sejak 2019 lalu. Dengan semangat dan upaya mengembangkan hilirisasi dari lada disambut baik dengan perhatian pemerintah pusat akan hal itu. Kami juga sangat menyambut baik dan siap menjalankan industri lada," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022