Meta dikabarkan tengah menyiapkan perilisan uang virtual sejenis token pada aset kripto untuk nantinya digunakan oleh para kreator di metaverse ciptaannya.
Rencana itu disebut telah memasuki tahapan awal bersamaan dengan rencana Meta yang memprioritaskan layanan metaverse-nya, sebuah dunia virtual yang memungkinkan penggunanya bisa berinteraksi, bekerja, bahkan bermain layaknya di dunia nyata.
Melansir Reuters, Kamis, jika rencana itu terpenuhi maka Meta mendapatkan pemasukan lainnya berkat adanya transaksi baru di layanannya itu.
Baca juga: Saham Meta jatuh, Zuckerberg rugi Rp420 T dalam sehari
Bahkan mungkin saja uang virtual itu juga bisa digunakan di rangkaian aplikasi lainnya milik Meta seperti WhatsApp, Facebook, serta Instagram.
Uang digital Meta saat ini secara internal disebut "Zuck Bucks", nantinya mata uang itu tidak akan berada pada sistem blockchain dan akan mengadopsi sistem lain.
Nantinya uang virtual tersebut akan dikenalkan lewat aplikasinya dan dikontrol secara terpusat oleh perusahaan raksasa teknologi itu.
Kreator yang menarik hati hingga yang memberikan kontribusi mungkin saja diberikan uang virtual sebagai bentuk pembayaran dari Meta.
Baca juga: Facebook luncurkan fitur video pendek Reels
Juru bicara Meta enggan mengomentari pengembangan uang virtual yang dimaksud dan tetap menyatakan tujuannya untuk berfokus pada pengembangan metaverse.
"Kami tidak memiliki pembaruan untuk dibagikan hari ini, itu termasuk seperti apa pembayaran dan layanan keuangan," katanya.
Sebelumnya, CEO Meta Mark Zuckerberg, pada Maret 2022 menyebut bahwa Instagram akan memperkenalkan token non-fungible (NFT) dalam waktu dekat.
Sementara itu, Meta juga dikabarkan pada awal 2022 bergabung dengan Crypto Open Patent Alliance (COPA), sekelompok perusahaan yang dipimpin oleh Jack Dorsey's Block Inc yang telah berjanji untuk mempromosikan akses terbuka ke teknologi pasar kripto.
Baca juga: Unggahan dari akun media yang dikendalikan Pemerintah Rusia dihapus
Baca juga: Facebook luncurkan fitur ekstra perlindungan keamanan akun pengguna di Ukraina
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Rencana itu disebut telah memasuki tahapan awal bersamaan dengan rencana Meta yang memprioritaskan layanan metaverse-nya, sebuah dunia virtual yang memungkinkan penggunanya bisa berinteraksi, bekerja, bahkan bermain layaknya di dunia nyata.
Melansir Reuters, Kamis, jika rencana itu terpenuhi maka Meta mendapatkan pemasukan lainnya berkat adanya transaksi baru di layanannya itu.
Baca juga: Saham Meta jatuh, Zuckerberg rugi Rp420 T dalam sehari
Bahkan mungkin saja uang virtual itu juga bisa digunakan di rangkaian aplikasi lainnya milik Meta seperti WhatsApp, Facebook, serta Instagram.
Uang digital Meta saat ini secara internal disebut "Zuck Bucks", nantinya mata uang itu tidak akan berada pada sistem blockchain dan akan mengadopsi sistem lain.
Nantinya uang virtual tersebut akan dikenalkan lewat aplikasinya dan dikontrol secara terpusat oleh perusahaan raksasa teknologi itu.
Kreator yang menarik hati hingga yang memberikan kontribusi mungkin saja diberikan uang virtual sebagai bentuk pembayaran dari Meta.
Baca juga: Facebook luncurkan fitur video pendek Reels
Juru bicara Meta enggan mengomentari pengembangan uang virtual yang dimaksud dan tetap menyatakan tujuannya untuk berfokus pada pengembangan metaverse.
"Kami tidak memiliki pembaruan untuk dibagikan hari ini, itu termasuk seperti apa pembayaran dan layanan keuangan," katanya.
Sebelumnya, CEO Meta Mark Zuckerberg, pada Maret 2022 menyebut bahwa Instagram akan memperkenalkan token non-fungible (NFT) dalam waktu dekat.
Sementara itu, Meta juga dikabarkan pada awal 2022 bergabung dengan Crypto Open Patent Alliance (COPA), sekelompok perusahaan yang dipimpin oleh Jack Dorsey's Block Inc yang telah berjanji untuk mempromosikan akses terbuka ke teknologi pasar kripto.
Baca juga: Unggahan dari akun media yang dikendalikan Pemerintah Rusia dihapus
Baca juga: Facebook luncurkan fitur ekstra perlindungan keamanan akun pengguna di Ukraina
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022