Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono mengatakan pemerintahannya fokus menjadikan Pontianak sebagai kota layak huni melalui sejumlah program pembangunan dan penataan ruang publik.

"Apalagi saat ini, Pontianak dipilih bersama Semarang sebagai dua kota di Indonesia yang disurvei oleh Asian Development Bank (ADB) melalui Proyek Sanitasi Inklusif Seluruh Kota Indonesia," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Selasa.

Dia menjelaskan Kota Pontianak yang terus tumbuh memiliki sejumlah permasalahan karena luas yang terbatas, sementara jumlah penduduk terus meningkat.

"Hal ini merupakan kebanggaan bagi kami untuk bisa berperan aktif dalam isu kota layak huni," katanya. 

Dia menambahkan walaupun pembangunan kota berjalan baik, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan ekonomi serta indikator lain meningkat, tantangan muncul dari tingginya urbanisasi, dan beberapa di antaranya adalah sampah, kemacetan, dan transportasi publik yang tidak populer.

"Kami mengimplementasikan model pembangunan di kota besar dunia, dengan sentuhan sesuai kearifan lokal. Ini demi menjadikan Pontianak sebagai kota berkelanjutan tingkat dunia yang nyaman untuk penghuni dan pendatang," jelasnya.

Pemkot Pontianak pun mendukung program yang diusulkan melalui pengembangan profil kelayakan huni yang cepat dan ringkas untuk ibu kota provinsi Kalimantan Barat ini. Dia berharap kegiatan ini dapat mengidentifikasi tantangan utama perkotaan dan peluang untuk dapat dipresentasikan ke depan.

Hal ini sejalan dengan visinya menjadikan Pontianak kota Khatulistiwa berwawasan lingkungan yang cerdas dan bermartabat, dan upaya mewujudkan misi kedua, menciptakan infrastruktur perkotaan yang berkualitas dan representatif.

"Saat ini sejumlah program untuk mengatasi permasalahan sanitasi sudah berjalan di Kota Pontianak. Namun, kami sangat terbuka terhadap bantuan dari luar untuk membantu mewujudkan Kota Pontianak yang lebih layak sebagai kota layak huni," jelasnya.

Edi juga berharap survei yang akan berlangsung hingga Juli 2022 ini dapat mendukung agenda kelayakan Kota Pontianak yang layak huni dengan memberikan narasi yang lebih luas tentang skenario pembangunan perkotaan yang sedang berlangsung dalam jangka pendek, menengah dan panjang.

Sementara itu, Human Settelment Expert Asian Development Bank, Tiffany M Tran mengatakan terkesan dengan ruang-ruang publik di Kota Pontianak, karena pembangunan yang menarik, serta ruang-ruang publik yang dibangun memiliki ciri khas masing-masing.

Program dari ADB ini akan berkontribusi dalam menyediakan akses ke sanitasi yang layak dan dikelola dengan aman melalui perluasan infrastruktur sanitasi, penguatan kebijakan dan peraturan lingkungan, dan peningkatan pengelolaan sanitasi khususnya di Kota Pontianak.

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022