Dinas Perhubungan Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat selalu melakukan pengecekan terhadap kesiapan armada angkutan sungai di Pelabuhan Teluk Batang untuk memastikan kelayakan berlayar bagi setiap kapal motor dari Teluk Batang tujuan Pontianak maupun sebaliknya.
"Sebelum KM berangkat petugas kami selalu melakukan pengecekan, mulai dari ketersediaan alat keselamatan seperti jaket pelampung, pemadaman kebakaran portabel, dan kelengkapan alat apung lainnya," kata Staf Pengelola Sarana Angkutan Dinas Perhubungan Kabupaten Kayong Utara, Mulyo Hariono di Teluk Batang, Minggu.
Menurutnya berbagai alat apung agar selalu ada di setiap kapal untuk keselamatan setiap penumpang.
"Setidaknya ada jeriken dan drum kosong di dalam KM tersebut sebagai alat apung," kata dia.
Selain itu juga menurutnya, sebelum melakukan pelayarannya, pihaknya juga mengecek administrasi perusahaan KM angkutan tersebut.
"Seperti izin usaha, izin trayek, dan memastikan asuransi jiwa untuk para penumpang KM itu," kata dia.
Dia menambahkan, untuk harga tiket sudah ditentukan dari pemerintah provinsi melalui keputusan Gubernur Kalimantan Barat.
"Untuk tiket sudah diputuskan gubernur yang diusulkan Dishub Provinsi Kalbar, karena perlintasan antar dua kabupaten dalam satu provinsi. Harga tiket KM berkisar Rp75 ribu hingga Rp80 ribu," katanya.
Sementara itu, Dinas Perhubungan Kabupaten Kayong Utara, mencatat H+6 Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah merupakan puncak arus balik lebaran tahun 2022 dari Dermaga Teluk Batang tujuan Kota Pontianak menggunakan kapal motor.
"Dampak banyaknya penumpang, maka sejumlah KM pengangkut penumpang jurusan Teluk Batang-Pontianak memutuskan berangkat lebih awal dari jadwal biasanya," katanya.
Dia mengatakan untuk mengatasi lonjakan penumpang pihaknya telah menyiagakan KM angkutan cadangan di Pelabuhan Teluk Batang yang selama ini menjadi pintu masuk utama ke negeri bertuah tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Sebelum KM berangkat petugas kami selalu melakukan pengecekan, mulai dari ketersediaan alat keselamatan seperti jaket pelampung, pemadaman kebakaran portabel, dan kelengkapan alat apung lainnya," kata Staf Pengelola Sarana Angkutan Dinas Perhubungan Kabupaten Kayong Utara, Mulyo Hariono di Teluk Batang, Minggu.
Menurutnya berbagai alat apung agar selalu ada di setiap kapal untuk keselamatan setiap penumpang.
"Setidaknya ada jeriken dan drum kosong di dalam KM tersebut sebagai alat apung," kata dia.
Selain itu juga menurutnya, sebelum melakukan pelayarannya, pihaknya juga mengecek administrasi perusahaan KM angkutan tersebut.
"Seperti izin usaha, izin trayek, dan memastikan asuransi jiwa untuk para penumpang KM itu," kata dia.
Dia menambahkan, untuk harga tiket sudah ditentukan dari pemerintah provinsi melalui keputusan Gubernur Kalimantan Barat.
"Untuk tiket sudah diputuskan gubernur yang diusulkan Dishub Provinsi Kalbar, karena perlintasan antar dua kabupaten dalam satu provinsi. Harga tiket KM berkisar Rp75 ribu hingga Rp80 ribu," katanya.
Sementara itu, Dinas Perhubungan Kabupaten Kayong Utara, mencatat H+6 Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah merupakan puncak arus balik lebaran tahun 2022 dari Dermaga Teluk Batang tujuan Kota Pontianak menggunakan kapal motor.
"Dampak banyaknya penumpang, maka sejumlah KM pengangkut penumpang jurusan Teluk Batang-Pontianak memutuskan berangkat lebih awal dari jadwal biasanya," katanya.
Dia mengatakan untuk mengatasi lonjakan penumpang pihaknya telah menyiagakan KM angkutan cadangan di Pelabuhan Teluk Batang yang selama ini menjadi pintu masuk utama ke negeri bertuah tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022