Pekan Gawai Dayak (PGD) Kalbar XXXVI di Rumah Radakng, Pontianak tengah berlangsung yang disambut antusias warga dan dalam sejumlah agenda digali budaya lokal seperti lomba menumbuk padi.
"Perlombaan menumbuk dan menampik padi ini disambut baik dalam masyarakat, peserta juga mengikuti perlombaan dengan antusias sehingga bisa berjalan dengan meriah," ujar Wakil Ketua PGD Kalbar XXXVI, Ellysius Aidy di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan, perlombaan ini digelar karena ingin menumbuhkan atau menggali budaya yang sudah mulai terlupakan oleh anak-anak muda zaman sekarang.
Menurutnya, saat ini sudah jarang ditemukan masyarakat yang menumbuk padi karena kebanyakan sudah menggunakan mesin penggiling padi untuk mendapatkan beras untuk kebutuhan sehari-hari.
"Oleh karena itu dengan adanya perlombaan ini diharapkan bisa melestarikan budaya yang ada dan memotivasi generasi muda untuk ikut serta dalam menjaga tradisi," jelas dia.
Sementara itu, Ketua Dewan Juri Lomba Menumbuk dan Menampik Padi, Fransiska Soeryamassoeka menjelaskan mekanisme kriteria penilaian yang diambil dalam perlombaan ini, yaitu dari cara atau teknik menumbuk padi, hasil padi yang diperoleh, kehalusan kemudian kerja sama dan kekompakan peserta.
"Lomba ini dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari empat orang per kelompok. Untuk tahun ini ada delapan peserta dari berbagai daerah yang mengikuti lomba tersebut," kata Fransiska.
Ia menambahkan pada kesempatan ini jumlah peserta lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya karena masih dalam masa transisi COVID-19, namun itu tidak mengurangi antusiasme para peserta yang mengikuti lomba.
"Semoga untuk tahun berikutnya lebih banyak lagi yang mengikuti lomba terutama pada generasi muda agar budaya ini terus terpelihara dan tidak hilang," ucapnya.
Sementara itu, satu di antara peserta lomba menumbuk dan menampik padi, Yohana mengaku merasa senang dan bersemangat mengikuti perlombaan tersebut.
"Saya merasa senang pada tahun ini bisa dilakukan kembali PGD dengan banyak perlombaannya lebih meriah karena sebelumnya terkendala pandemi COVID-19. Saya berharap PGD Kalbar bisa dilakukan setiap tahunnya dan bisa lebih meriah lagi dari sebelumnya,” harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Perlombaan menumbuk dan menampik padi ini disambut baik dalam masyarakat, peserta juga mengikuti perlombaan dengan antusias sehingga bisa berjalan dengan meriah," ujar Wakil Ketua PGD Kalbar XXXVI, Ellysius Aidy di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan, perlombaan ini digelar karena ingin menumbuhkan atau menggali budaya yang sudah mulai terlupakan oleh anak-anak muda zaman sekarang.
Menurutnya, saat ini sudah jarang ditemukan masyarakat yang menumbuk padi karena kebanyakan sudah menggunakan mesin penggiling padi untuk mendapatkan beras untuk kebutuhan sehari-hari.
"Oleh karena itu dengan adanya perlombaan ini diharapkan bisa melestarikan budaya yang ada dan memotivasi generasi muda untuk ikut serta dalam menjaga tradisi," jelas dia.
Sementara itu, Ketua Dewan Juri Lomba Menumbuk dan Menampik Padi, Fransiska Soeryamassoeka menjelaskan mekanisme kriteria penilaian yang diambil dalam perlombaan ini, yaitu dari cara atau teknik menumbuk padi, hasil padi yang diperoleh, kehalusan kemudian kerja sama dan kekompakan peserta.
"Lomba ini dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari empat orang per kelompok. Untuk tahun ini ada delapan peserta dari berbagai daerah yang mengikuti lomba tersebut," kata Fransiska.
Ia menambahkan pada kesempatan ini jumlah peserta lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya karena masih dalam masa transisi COVID-19, namun itu tidak mengurangi antusiasme para peserta yang mengikuti lomba.
"Semoga untuk tahun berikutnya lebih banyak lagi yang mengikuti lomba terutama pada generasi muda agar budaya ini terus terpelihara dan tidak hilang," ucapnya.
Sementara itu, satu di antara peserta lomba menumbuk dan menampik padi, Yohana mengaku merasa senang dan bersemangat mengikuti perlombaan tersebut.
"Saya merasa senang pada tahun ini bisa dilakukan kembali PGD dengan banyak perlombaannya lebih meriah karena sebelumnya terkendala pandemi COVID-19. Saya berharap PGD Kalbar bisa dilakukan setiap tahunnya dan bisa lebih meriah lagi dari sebelumnya,” harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022