Perum LKBN ANTARA mengembangkan Program Kursus Dasar Pewarta Khusus(Susdapesus) dalam upaya mencetat talenta unggul perusahaan yang kolaboratif, kompeten dan adaptif.
"Kursus dasar pewarta khusus (Susdapesus) kepada 34 peserta dari redaksi video/TV,teks, periset, sosmed, komersial, humas dan lain-lain, merupakan salah satu upaya menciptakan sumber daya manusia yang adaptif dan luwes dalam perpindahan jalur karir redaksi dan non redaksi," kata Direktur MSDM, Umum dan Manajemen Risiko Perum LKBN ANTARA, Nina Kurnia Dewi, saat membuka Susdapesus di Jakarta, Senin.
Nina mengatakan mereka yang dinyatakan lulus Susdapesus ini, selanjutnya akan diikutkan dalam sertifikasi kompetensi wartawan sebagaimana yang menjadi syarat seorang pewarta nasional profesional.
Selain memperkuat kompetensi, kata Nina, dalam upaya perkuat core business, maka ke depan semua insan ANTARA, harus tahu tentang jurnalistik, juga paham benar tentang apa itu ANTARA.
"Tenaga IT, SDM, Umum, Keuangan, Manstrat, SPI, semuanya akan disempurnakan melalui program pendidikan yang lebih baik," kata Nina.
Direktur MSDM, Umum dan Manajemen Risiko, Nina Kurnia Dewi dan Direktur Komersil dan Pengembangan Bisnis Perum LKBN ANTARA serta para GM dan Kepala LPJA, serta peserta Susdapesus LKBN ANTARA, Senin (30/5). (foto: Ist) (1)
Guna menggapai sumber daya manusia memiliki Internal Talent Mobility, kata Nina, maka sedang dilakukan grading atau jenjang kepangkatan yang akan diimbangi jenjang diklat. "Dan ini sangat memerlukan kesiapan seluruh karyawan untuk perubahan dan perputaran penugasan,"katanya.
Pengembangan human capital harus mengikuti kebutuhan saat ini, karena itu kompetensi utama karyawan harus dipoles dan terus ditingkatkan," kata Nina.
ANTARA saat ini terus mengembangkan produk turunan pemberitaan(IMCS) sebagai salah satu andalan, untuk itu maka harus kuat basis jurnalistiknya.
IMCS ke depan akan memperkuat sisi komersil yang saat ini sudah mencapai 60 persen dari total pendapatan, dan ini tujuan akhirnya untuk sustainability dan keberlanjutan perusahaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kursus dasar pewarta khusus (Susdapesus) kepada 34 peserta dari redaksi video/TV,teks, periset, sosmed, komersial, humas dan lain-lain, merupakan salah satu upaya menciptakan sumber daya manusia yang adaptif dan luwes dalam perpindahan jalur karir redaksi dan non redaksi," kata Direktur MSDM, Umum dan Manajemen Risiko Perum LKBN ANTARA, Nina Kurnia Dewi, saat membuka Susdapesus di Jakarta, Senin.
Nina mengatakan mereka yang dinyatakan lulus Susdapesus ini, selanjutnya akan diikutkan dalam sertifikasi kompetensi wartawan sebagaimana yang menjadi syarat seorang pewarta nasional profesional.
Selain memperkuat kompetensi, kata Nina, dalam upaya perkuat core business, maka ke depan semua insan ANTARA, harus tahu tentang jurnalistik, juga paham benar tentang apa itu ANTARA.
"Tenaga IT, SDM, Umum, Keuangan, Manstrat, SPI, semuanya akan disempurnakan melalui program pendidikan yang lebih baik," kata Nina.
Direktur MSDM, Umum dan Manajemen Risiko, Nina Kurnia Dewi dan Direktur Komersil dan Pengembangan Bisnis Perum LKBN ANTARA serta para GM dan Kepala LPJA, serta peserta Susdapesus LKBN ANTARA, Senin (30/5). (foto: Ist) (1)
Guna menggapai sumber daya manusia memiliki Internal Talent Mobility, kata Nina, maka sedang dilakukan grading atau jenjang kepangkatan yang akan diimbangi jenjang diklat. "Dan ini sangat memerlukan kesiapan seluruh karyawan untuk perubahan dan perputaran penugasan,"katanya.
Pengembangan human capital harus mengikuti kebutuhan saat ini, karena itu kompetensi utama karyawan harus dipoles dan terus ditingkatkan," kata Nina.
ANTARA saat ini terus mengembangkan produk turunan pemberitaan(IMCS) sebagai salah satu andalan, untuk itu maka harus kuat basis jurnalistiknya.
IMCS ke depan akan memperkuat sisi komersil yang saat ini sudah mencapai 60 persen dari total pendapatan, dan ini tujuan akhirnya untuk sustainability dan keberlanjutan perusahaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022