Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero mengatakan pemerintah provinsi bersama pihak terkait telah memproyeksikan kebutuhan baik daging sapi maupun sapi potong untuk menghadapi Hari Raya Idul Adha 1443 H mencukupi.
"Kami telah rapat koordinasi ketersediaan dan stabilisasi harga pangan komoditi daging sapi potong menghadapi Hari Raya Idul Adha 1443 H dengan para pihak terkait. Dari rapat itu diproyeksikan untuk kebutuhan daging sapi dan sapi potong cukup," ujarnya di Pontianak, Jumat.
Proyeksi ketersediaan daging sapi dan sapi potong cukup karena didukung rencana pemasokan 2.000 ekor sapi, 25 ton daging beku oleh BULOG, dan laporan terbaru dari kabupaten atau kota di Kalbar sampai dengan 1 Juni 4.305 ekor.
"Secara umum proyeksi kebutuhan sapi di Juli 2022 ini sebanyak 10.000 ekor, dengan rincian 7.000 ekor untuk stok hewan kurban dan 3.000 ekor untuk kebutuhan konsumsi per bulan," jelas dia.
Prognosa neraca pangan khususnya untuk daging sapi menunjukkan bahwa kondisi neraca daging sapi atau kerbau defisit dari Januari sampai dengan Juni. Namun demikian di pasar barang tersedia dan tidak terjadi fluktuasi harga. Proyeksi Juli, produksi meningkat menjadi 1.644 ton sehingga neraca surplus.
"Fluktuasi harga cenderung mengalami kenaikan setelah ditemukannya kasus positif pertama kali Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kalbar pada 12 Mei 2022 lalu. Namun untuk selanjutnya mengalami penurunan dan diharapkan akan kembali stabil. Upaya pemantauan tetap dilakukan dari segi kesehatan hewannya di Rumah Potong Hewan agar daging yang dipasarkan dapat dipastikan aman, sehat, utuh, halal (ASUH) dan sesuai persyaratan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kami telah rapat koordinasi ketersediaan dan stabilisasi harga pangan komoditi daging sapi potong menghadapi Hari Raya Idul Adha 1443 H dengan para pihak terkait. Dari rapat itu diproyeksikan untuk kebutuhan daging sapi dan sapi potong cukup," ujarnya di Pontianak, Jumat.
Proyeksi ketersediaan daging sapi dan sapi potong cukup karena didukung rencana pemasokan 2.000 ekor sapi, 25 ton daging beku oleh BULOG, dan laporan terbaru dari kabupaten atau kota di Kalbar sampai dengan 1 Juni 4.305 ekor.
"Secara umum proyeksi kebutuhan sapi di Juli 2022 ini sebanyak 10.000 ekor, dengan rincian 7.000 ekor untuk stok hewan kurban dan 3.000 ekor untuk kebutuhan konsumsi per bulan," jelas dia.
Prognosa neraca pangan khususnya untuk daging sapi menunjukkan bahwa kondisi neraca daging sapi atau kerbau defisit dari Januari sampai dengan Juni. Namun demikian di pasar barang tersedia dan tidak terjadi fluktuasi harga. Proyeksi Juli, produksi meningkat menjadi 1.644 ton sehingga neraca surplus.
"Fluktuasi harga cenderung mengalami kenaikan setelah ditemukannya kasus positif pertama kali Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kalbar pada 12 Mei 2022 lalu. Namun untuk selanjutnya mengalami penurunan dan diharapkan akan kembali stabil. Upaya pemantauan tetap dilakukan dari segi kesehatan hewannya di Rumah Potong Hewan agar daging yang dipasarkan dapat dipastikan aman, sehat, utuh, halal (ASUH) dan sesuai persyaratan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022