Bengkayang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkayang, Kalbar menegaskan pentingnya penguatan nilai bela negara sebagai fondasi menghadapi tantangan global, ancaman nonmiliter, serta solidaritas kebangsaan dalam menghadapi bencana alam yang melanda sejumlah wilayah Indonesia.
Penegasan tersebut disampaikan Wakil Bupati Bengkayang Syamsul Rizal, saat memimpin peringatan Hari Bela Negara Ke-77 Tahun 2025 di halaman Kantor Bupati Bengkayang, Jumat.
Syamsul menyampaikan bela negara tidak lagi dimaknai semata sebagai kesiapan militer, tetapi juga sebagai sikap kolektif seluruh warga negara dalam menghadapi dinamika zaman yang semakin kompleks.
“Ancaman terhadap negara kini tidak hanya bersifat konvensional, tetapi juga berupa disrupsi teknologi, perang siber, penyebaran hoaks, radikalisme, hingga bencana alam yang semakin sering terjadi,” ujarnya.
Ia menegaskan semangat bela negara harus hadir dalam tindakan nyata masyarakat mulai dari menjaga ruang digital agar tetap sehat, memperkuat ketahanan ekonomi keluarga, hingga saling membantu sesama yang terdampak musibah.
Momentum Hari Bela Negara ke-77 yang mengusung tema Teguhkan Bela Negara untuk Indonesia Maju, kata dia, juga menjadi pengingat akan sejarah berdirinya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi pada 1948, yang membuktikan bahwa keteguhan rakyat mampu menjaga eksistensi negara di tengah ancaman besar.
Dalam konteks kekinian, menurut dia, perhatian khusus juga diarahkan pada masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang tengah menghadapi bencana alam.
Dia mengatakan wilayah-wilayah tersebut memiliki peran strategis dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Dari Aceh sebagai Daerah Modal Perjuangan, Sumatera Utara dengan semangat Medan Area, hingga Sumatera Barat sebagai tempat lahirnya PDRI, semuanya menjadi fondasi penting bela negara. Hari ini, ujian yang mereka hadapi adalah panggilan bagi kita semua untuk hadir dan membantu,” katanya.
Dia berharap nilai-nilai bela negara tidak berhenti pada peringatan tahunan, tetapi terus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bagian dari kontribusi nyata masyarakat menuju Indonesia yang kuat, tangguh, dan maju.
