Singkawang (ANTARA) - Pemerintah Kota Singkawang Kalimantan Barat meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan di berbagai sektor selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) guna menjamin keamanan, kenyamanan, serta keselamatan masyarakat dan wisatawan.
Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) berkomitmen menjaga situasi agar kondusif di kawasan wisata seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan selama libur akhir tahun.
Pelaksana Tugas Kepala Disparpora Kota Singkawang, Asmadi, mengatakan aspek keamanan dan kenyamanan pengunjung menjadi prioritas utama pemerintah daerah agar aktivitas wisata berjalan aman dan efektif.
“Semoga suasana liburan Nataru bagi para pengunjung yang berwisata di Singkawang dapat berjalan dengan nyaman, aman, dan menyenangkan bersama keluarga,” kata Asmadi di Singkawang, Jumat.
Sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Kalimantan Barat, Singkawang diperkirakan akan mengalami gangguan kunjungan, khususnya menjelang pergantian tahun. Ragam destinasi wisata alam, pesisir, serta kekayaan budaya menjadi daya tarik utama kota yang dikenal dengan toleransinya tersebut.
Untuk mengantisipasi hal itu, Disparpora terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk aparat keamanan dan pengelola objek wisata, guna menjaga stabilitas keamanan, kebersihan, serta kelancaran aktivitas wisata di titik-titik keramaian.
“Koordinasi ini dilakukan agar wisatawan yang datang dapat menikmati liburan dengan rasa aman dan pulang membawa kesan yang baik,” ujarnya.
Selain sektor pariwisata, peningkatan kewaspadaan juga dilakukan di lingkungan pendidikan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Singkawang mengimbau seluruh satuan pendidikan meningkatkan pengamanan aset dan lingkungan sekolah selama masa libur Natal dan tahun baru.
Sebagai Kepala Disdikbud Kota Singkawang, Asmadi juga menekankan pentingnya langkah antisipatif untuk mencegah gangguan keamanan maupun kerusakan fasilitas sekolah selama kegiatan belajar mengajar diliburkan.
“Sekolah harus memastikan seluruh ruang kelas, kantor, laboratorium, dan fasilitas lainnya dalam kondisi terkunci dengan baik sebelum libur dimulai,” katanya.
Disdikbud juga mencatat sekolah untuk mematikan instalasi listrik, udara, serta peralatan elektronik yang tidak diperlukan guna mengantisipasi risiko kebakaran dan kerusakan fasilitas selama libur panjang.
Selain itu, sekolah dianjurkan untuk mengatur jadwal piket atau sistem pengawasan selama masa liburan, baik secara internal maupun dengan koordinasi bersama petugas keamanan setempat.
“Pengawasan tetap harus berjalan meskipun sekolah libur, agar aset dan lingkungan sekolah tetap aman dan terjaga,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan pihak sekolah untuk menjaga kebersihan lingkungan sebelum dan setelah libur, serta segera melaporkan kepada pihak terkait apabila ditemukan hal-hal mencurigakan yang berpotensi mengganggu keamanan.
Dia berharap sinergi seluruh pihak, baik pengelola wisata, satuan pendidikan, maupun masyarakat, dapat menciptakan suasana aman, tertib, dan kondusif selama perayaan Natal dan tahun baru.
