Kemunculan beberapa organisasi masyarakat yang mengusung khilafah dan bertentangan dengan konstitusi di Indonesia yang viral di sosial media beberapa waktu yang lalu dan sempat menghebohkan warganet membuat pihak kepolisian bertindak cepat dengan mengamankan beberapa pihak yang terlibat.

Habib Muhammad Iskandar Alqadrie, selaku tokoh agama dan tokoh masyarakat Kota Pontianak berpendapat mengenai permasalahan tersebut dalam rangka mengedukasi masyarakat.

" Sistem Khilafah dalam sejarah Islam di terapkan di era awal-awal berkembangnya agama islam, Khilafah sendiri merupakan sebuah konsep atau benih dalam sistem Pemerintahan didalam agama islam  ,  sistem khilafah pada zamannya sempat berada di era kejayaan " ujar pengasuh Pondok pesantren Maulana Sultan Muhammad Kubu Raya, Senin.

Habib Iskandar menambahkan bahwa para pendiri negara ini yang diantaranya terdiri dari cendikiawan muslim, para ulama dan para intelektual lainnya telah sepakat menentukan ideologi Negara kita adalah Pancasila karena keberagaman dan kemajemukan yang di miliki Indonesia serta bentuk pemerintahan NKRI sudah final.

"Indonesia merupakan negara berdaulat dengan sistem pemerintahan Demokrasi, berideologi Pancasila, UUD 1945 sebagai dasar negara dan menjunjung tinggi toleransi dalam konsep Bhineka tunggal ika, tutur Habib Iskandar.

Selain itu Habib iskandar mengapresiasi langkah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dengan sigap dalam penanganan berbagai  permasalahan yang mengancam dan ingin memecah belah NKRI dan mengajak seluruh masyarakat kota Pontianak khususnya dan Kalimantan Barat pada umumnya untuk tidak terpengaruh dengan informasi  yang tidak dapat di pertanggung jawabkan.

" Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat kota Pontianak khususnya, dan Kalimantan Barat pada umumnya agar tidak terpengaruh dengan informasi  yang tidak dapat di pertanggung jawabkan  baik itu ajaran ,pemahaman ,aliran  sesat menyesatkan yang merusak aqidah kita dan juga memecah belah anak bangsa , mengganggu keamanan , kenyamanan serta ketertiban bahkan keutuhan di NKRI yang kita cintai ini," lanjutnya.

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022