Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar Muhammad Munsif, mengatakan persentase kesembuhan hewan yang terdampak penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kalbar terus meningkat yaitu 720 ekor dari 1.496 kasus.

"Jadi ini hampir berimbang dengan yang sakit. Target pemberian dosis vaksin dan obat-obatan (vitamin) akan terus kita kejar untuk hewan kurban. Cuma bedanya vaksin diberikan kepada hewan yang sehat untuk pencegahan, namun sebaliknya obat-obatan akan diberikan kepada hewan yang terdampak PMK," kata Munsif di Pontianak, Sabtu.

Baca juga: Kalbar tunggu evaluasi terkait pembatasan pengiriman ternak antisipasi penyebaran PMK
Baca juga: Peluncuran vaksinasi PMK tahap pertama pada hewan ternak di Kalbar
Baca juga: Citra Duani tegaskan komitmen cegah PMK di Kayong Utara

Untuk melakukan pencegahan penyebaran PMK pada ternak di Kalbar, kata Munsif, Pemerintah Provinsi Kalbar akan bersinergi bersama TNI/Polri sesuai arahan Menko Marves RI dalam penanganan wabah PMK dan dapat mensukseskan pelaksanaan Hari Raya Idul Adha.

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan mengatakan, ada beberapa wilayah di Kalbar yang terkena PMK seperti di Kabupaten Mempawah, Singkawang dan Kubu Raya. Namun dapat teratasi melalui penanganan secara langsung tim kesehatan hewan.

"Kita melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar sudah mengantisipasi dengan memberikan vaksin dan pengobatan (vitamin) kepada hewan yang terdampak PMK," kata H. Ria Norsan.

Baca juga: Kepala Disbunak sebut tingkat kesembuhan ternak PMK di Kalbar relatif tinggi
Baca juga: Dinas Peternakan Singkawang temukan 17 sapi suspek PMK
Baca juga: Dinas Perkebunan dan Peternakan didukung Polda Kalbar cegah PMK

Ria Norsan berpesan kepada masyarakat yang akan melaksanakan Hari Raya Idul Adha untuk berhati-hati dalam memilih hewan kurban serta harus memahami ciri-ciri hewan yang terdampak penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Terutama hewan yang akan dikurbankan yaitu sapi dan kambing, jadi jangan kurbankan hewan yang terdampak PMK, ciri-ciri penyakitnya seperti mulut melepuh (tidak bisa makan), kemudian lepuh pada kuku sampai lepas, pincang tidak bisa berjalan," katanya.

Baca juga: Dua kabupaten di Kalbar terdapat suspek penyakit mulut - kuku ternak
Baca juga: Disbunak Kalbar minta peternak waspadai penyakit mulut dan kuku
Baca juga: OJK Kalbar gelar Bimtek percepatan realisasi subsidi bunga untuk BPD
Baca juga: OJK - Kanwil DJPb Kalbar akselerasi program pemulihan ekonomi
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022