Puluhan pedagang di Pasar Hongkong, Kota Singkawang Kalimantan Barat, merasa bersyukur pasalnya sistem kelistrikan di Kota Singkawang dan sekitarnya yang sangat kondusif mendatangkan banyak keberkahan bagi lapak dagangan mereka.
"Kalau listriknya jarang padam maka usaha kami juga akan terus tumbuh dan meningkat. Untunglah di Singkawang ini listriknya boleh dikatakan jarang sekali padam, kalau pun ada gangguan listrik biasanya padamnya cuma sebentar," ungkap Yuna (50), warga Roban, Singkawang.
Pasar Hongkong merupakan salah satu _icon_ wisata favorit di Kota 'Amoi', Singkawang. Aneka lampu terang- benderang dari lapak para pedagang menjadikan kawasan perdagangan ini sangat menarik untuk dikunjungi. Ada puluhan bahkan seratusan lebih pedagang yang mengais 'cuan' dengan membuka aneka lapak dagangan berbagai jenis makanan ringan hingga berat.
Pemerintah kota Singkawang memberikan keleluasaan bagi warga Kota Singkawang dan sekitarnya untuk berdagang namun harus tetap menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitarnya.
"Saya mulai berjualan aneka makanan dan minuman ringan di Pasar Hongkong ini sejak tahun 1997. Dihari-hari biasa, berjualan sejak pukul 5 sore hingga 11 malam, saya bisa mendapatkan penghasilan sekitar satu juta lebih. Pendapatan akan semakin meningkat jika akhir pekan atau hari-hari libur sebab banyak pengunjung yang datang, baik warga Kota Singkawang maupun dari luar Kota Singkawang," jelas Yuna.
Hal senada juga diungkap Novisa (40), warga Jalan Hansip, Singkawang yang juga membuka lapak dagangan di Pasar Hongkong.
Dirinya mengaku mulai berjualan gorengan di Pasar Hongkong sejak tahun 2003 lalu. Dalam semalam Ia bisa mendapatkan penghasilan sekitar 600 hingga 700 ribu rupiah, diakhir pekan bisa mencapai 1 juta rupiah lebih.
"Keberadaan listrik bagi pedagang di Pasar Hongkong menjadi salah satu faktor utama pendorong peningkatan usaha pelaku UKM seperti kami ini. Kami berharap PLN dapat menyediakan fasilitas listrik khusus untuk pedagang kecil yang banyak mengais rezeki disini, selama ini untuk memenuhi kebutuhan listrik, kami masih menumpang dari ruko-ruko yang ada," jelas Novisa.
Sementara itu, Manager PLN UP3 Singkawang, Achmad Meidiansyah, mengatakan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk menjaga keandalan pasokan listrik agar masyarakat khususnya para pelaku UKM dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman.
Dikatakannya, sistem kelistrikan di Kota Singkawang, Sambas, Bengkayang, dan sekitarnya dalam kondisi yang sangat kondusif, dimana daya mampu pembangkit sebesar 220 MW, sementara beban puncak atau kebutuhan listrik tertinggi masyarakat sebesar 92 MW.
"Dengan cadangan daya listrik sebesar 128 MW, kami siap melayani kebutuhan listrik masyarakat. Terus berupaya memberikan berbagai kemudahan layanan agar masyarakat khususnya para pedagang dapat terus meningkatkan usaha yang dijalankan," pungkas Meidiansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kalau listriknya jarang padam maka usaha kami juga akan terus tumbuh dan meningkat. Untunglah di Singkawang ini listriknya boleh dikatakan jarang sekali padam, kalau pun ada gangguan listrik biasanya padamnya cuma sebentar," ungkap Yuna (50), warga Roban, Singkawang.
Pasar Hongkong merupakan salah satu _icon_ wisata favorit di Kota 'Amoi', Singkawang. Aneka lampu terang- benderang dari lapak para pedagang menjadikan kawasan perdagangan ini sangat menarik untuk dikunjungi. Ada puluhan bahkan seratusan lebih pedagang yang mengais 'cuan' dengan membuka aneka lapak dagangan berbagai jenis makanan ringan hingga berat.
Pemerintah kota Singkawang memberikan keleluasaan bagi warga Kota Singkawang dan sekitarnya untuk berdagang namun harus tetap menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitarnya.
"Saya mulai berjualan aneka makanan dan minuman ringan di Pasar Hongkong ini sejak tahun 1997. Dihari-hari biasa, berjualan sejak pukul 5 sore hingga 11 malam, saya bisa mendapatkan penghasilan sekitar satu juta lebih. Pendapatan akan semakin meningkat jika akhir pekan atau hari-hari libur sebab banyak pengunjung yang datang, baik warga Kota Singkawang maupun dari luar Kota Singkawang," jelas Yuna.
Hal senada juga diungkap Novisa (40), warga Jalan Hansip, Singkawang yang juga membuka lapak dagangan di Pasar Hongkong.
Dirinya mengaku mulai berjualan gorengan di Pasar Hongkong sejak tahun 2003 lalu. Dalam semalam Ia bisa mendapatkan penghasilan sekitar 600 hingga 700 ribu rupiah, diakhir pekan bisa mencapai 1 juta rupiah lebih.
"Keberadaan listrik bagi pedagang di Pasar Hongkong menjadi salah satu faktor utama pendorong peningkatan usaha pelaku UKM seperti kami ini. Kami berharap PLN dapat menyediakan fasilitas listrik khusus untuk pedagang kecil yang banyak mengais rezeki disini, selama ini untuk memenuhi kebutuhan listrik, kami masih menumpang dari ruko-ruko yang ada," jelas Novisa.
Sementara itu, Manager PLN UP3 Singkawang, Achmad Meidiansyah, mengatakan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk menjaga keandalan pasokan listrik agar masyarakat khususnya para pelaku UKM dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman.
Dikatakannya, sistem kelistrikan di Kota Singkawang, Sambas, Bengkayang, dan sekitarnya dalam kondisi yang sangat kondusif, dimana daya mampu pembangkit sebesar 220 MW, sementara beban puncak atau kebutuhan listrik tertinggi masyarakat sebesar 92 MW.
"Dengan cadangan daya listrik sebesar 128 MW, kami siap melayani kebutuhan listrik masyarakat. Terus berupaya memberikan berbagai kemudahan layanan agar masyarakat khususnya para pedagang dapat terus meningkatkan usaha yang dijalankan," pungkas Meidiansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022