Kapolres Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, AKBP Arwin Amrih Wientama mengatakan, pihaknya menggelar Operasi Bina Karuna Kapuas 2022 tahap II untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di kota itu.

"Operasi ini kita gelar dalam rangka pencegahan dan penanggulangan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mengakibatkan bencana kabut asap di wilayah Kota Singkawang. Operasi ini akan berlangsung selama 21 hari terhitung mulai tanggal 19 Agustus 2022 sampai dengan 08 September," kata Arwin di Singkawang, Minggu.

Dia menjelaskan, hingga pada bulan Agustus 2022 ditemukan titik api sebanyak 10.238 titik di Kalimantan Barat. Sementara itu, Polda Kalbar dan Polres Jajaran telah melakukan penegakan hukum sebanyak 12 kasus karhutla kepada 12 tersangka.

Ia menambahkan kabut asap yang berasal dari karhutla menimbulkan dampak yang menganggu aktivitas pertumbuhan, mobilitas dan kesehatan masyarakat seperti gangguan pernafasan dan kerusakan saraf otak.

"Kabut asap akibat karhutla ini menimbulkan dampak pada keberlangsungan hidup seperti terhambatnya pertumbuhan ekonomi, gangguan pernafasan, menghambat lalu lintas transportasi darat, laut dan udara," tuturnya.

Untuk itu, katanya, pihaknya mengambil langkah preemtif antara lain pemetaan lokasi titik panas api (hotspot), deteksi dini, melakukan himbauan dan sosialisasi kepada pihak perusahaan dan masyarakat, berkoordinasi dengan berbagai instansi lainnya. 

"Selain itu, kami juga mendorong pemberdayaan peran dan tupoksi pemerintah daerah, Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, stakeholder terkait serta peran tokoh masyarakat," katanya.

Personel Bina Karuna Kapuas 2022 diinstruksikan untuk melakukan patroli bersama, mendatangi lokasi hotspot, serta mengajak peranan perusahaan dan masyarakat sebagai upaya preventif guna mengantisipasi karhutla. Kemudian, upaya penegakan hukum menjadi upaya terakhir yang dilakukan dalam rangka penanggulangan karhutla yang ada.

"Saya mengajak seluruh peserta gelar pasukan dan semua elemen masyarakat untuk bersinergi memberikan solusi bagi permasalahan karhutla di Kalimantan Barat," katanya.
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022