Masyarakat Kalimantan Barat yang tergabung dalam Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Cabang Kalbar mengusulkan dr Rubini sebagai pahlawan nasional atas perjuangannya sebagai pahlawan kemanusiaan dan kemerdekaan Republik Indonesia.

"Hingga saat ini, pengusulan dr Rubini sebagai pahlawan nasional berjalan dengan lancar, bahkan dalam waktu dekat akan kami diusulkan kepada Presiden RI," kata Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto, di Pontianak, Kamis.

Baca juga: Kongres Wanita Indonesia usulkan dr Rubini asal Kalbar jadi pahlawan nasional
 

Pada kegiatan tersebut dibuka dengan sambutan oleh mantan Wakil Presiden RI periode 2001-2004 Hamzah Haz, kemudian Ketua DPD RI 2012-2019 Oesman Sapta Oedang, Ketua Umum KOWANI Giwo Rubianto, dan ahli waris Rubini, Widya Artini Wiyogo.

Dia juga menambahkan bahwa perjuangan Rubini dalam meningkatkan perlindungan dan melawan kekerasan tidak pernah gentar, sekalipun begitu banyak kekejaman penjajahan Jepang.

Baca juga: Bupati Mempawah dukung dr Rubini ditetapkan jadi pahlawan nasional
 

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah," katanya.

Pada kegiatan tersebut diisi dengan tiga pemateri yang memaparkan profil dan perjuangan dr Rubini. Pertama, Ketua Umum MSI, Agus Mulyana menjelaskan tentang dr Rubini kaum menak dalam perjuangan politik dan kemanusiaan.

Kemudian Sejarawan dan Dosen Pendidikan Sejarah ULM, Mansyur yang memaparkan tenteng insiden Pontianak. Dan Sekretaris MSI Cabang Kalbar sekaligus penulis biografi dr Rubini, M Rikaz Prabowo yang menerangkan tentang riwayat dan perjuangan dr Rubini di Kalbar sejak 1934-1944.

Baca juga: Ombudsman: 18 Laporan Buruknya Pelayanan RSUD Rubini
 

"Disamping menjadi dokter keliling, dalam bidang kemanusiaan Rubini juga berkontribusi dalam usaha mengentaskan angka kematian ibu dan anak dampak persalinan. Di rumah pribadinya dibuka praktik umum dan kebidanan yang resmi dan berijazah, serta juga turut merawat korban-korban pemboman serangan pesawat Jepang pada akhir Desember 1941," kata Rikaz.

Rikaz juga menambahkan bahwa Rubini berhasil membina klub musik, kesenian, dan olahraga untuk menyampaikan ide-ide nasionalis secara terselubung.

Para peserta webinar tersebut pun berharap bahwa dr Rubini dapat segera dinyatakan sebagai pahlawan nasional dan menjadi tokoh tauladan bagi masyarakat Kalbar.
 



Dokter Rubini sosok tidak asing dalam sejarah pergerakan kebangsaan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam tataran lokal di Kalimantan Barat. Saat ini, namanya sedang diusulkan menjadi pahlawan nasional.

Raden Rubini Natawisastra lahir di Bandung pada 31 Agustus 1906, salah satu cendekiawan atau kaum intelektual awal di Kalimantan Barat (Kalbar) sebelum kemerdekaan RI.

Menurut buku biografi yang ditulis Muhammad Rikaz Prabowo, dr Rubini salah satu dari beberapa dokter lulusan STOVIA (School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen atau Sekolah Kedokteran Bumiputra) dan NIAS atau Nederlands Indische Artsen School (Surabaya), seperti dr Agusjam, dr Ismail, dr Achmad Diponegoro, dr Sunaryo, dr Rehatta, dr Salekan, dan dr Sudarso.

Baca selanjutnya: Dokter Rubini sosok tidak asing dalam sejarah pergerakan dan perjuangan Kalbar

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022