Nissan Motor Co. akan mengakhiri penjualan mobil kompak ikoniknya, March, di Jepang. Sebagaimana dilaporkan Kyodo, hal tersebut dikarenakan popularitas salah satu mobil terlaris perusahaan memudar sekitar 40 tahun setelah peluncurannya.

Pabrik pembuat mobil di Thailand, yang memproduksi model tersebut saat ini, telah mengakhiri produksi untuk pasar Jepang, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut. Perusahaan akan melanjutkan penjualan March di luar negeri dengan nama Micra.

Menurut Asosiasi Diler Mobil Jepang, penjualan domestik mobil kompak ini mencapai sekitar 8.800 unit tahun lalu. Itu hanya sekitar 10 persen dari volume penjualan mobil kompak andalan Nissan, Note, pada tahun yang sama, yaitu sekitar 90 ribu unit.

Baca juga: Nissan Livina buatan Indonesia diharapkan dapat diekspor ke kawasan Asia

Baca juga: Nissan Pathfinder serbu diler mulai pertengahan tahun 2021

Keputusan tersebut merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mempersempit lini produknya dan memfokuskan sumber dayanya pada kendaraan listrik di tengah peraturan emisi karbon yang lebih ketat di seluruh dunia.

Nissan telah berjanji untuk menginvestasikan 2 triliun yen (14 miliar dolar AS) untuk elektrifikasi pada tahun fiskal 2026 sambil berencana untuk meluncurkan 15 kendaraan listrik baru pada tahun fiskal 2030.

Penjualan domestik kumulatif Maret yang pertama kali diluncurkan di Jepang pada 1982 itu mencapai sekitar 2,57 juta unit.

Kemampuan manuver dan gaya eksteriornya yang bulat memenangkan banyak penggemar di antara banyak konsumen Jepang, termasuk wanita. Namun, daya tariknya telah memudar dalam beberapa tahun terakhir dalam menghadapi mobil kompak saingan yang lebih baru seperti Yaris dari Toyota Motor Corp dan Fit dari Honda Motor Co.

Model March saat ini mulai dijual pada tahun 2010 sebagai iterasi keempatnya. Produksi kendaraan untuk dijual di Jepang dipindahkan ke Thailand untuk meningkatkan daya saing biaya.


Baca juga: Penjelasan Nissan soal kabar mau jual Mitsubishi

Baca juga: Seberapa irit konsumsi BBM Nissan Kicks e-POWER?
 


Dampak kelangkaan chip masih mengganggu kinerja produksi dan penjualan otomotif global, di mana Nissan melaporkan penjualan globalnya turun 7 persen pada Agustus 2021, demikian juga Kia dan induknya Hyundai Group.

Nissan melaporkan penjualannya turun 7,9 persen pada Agustus menjadi 301.576 unit dibanding bulan yang sama tahun lalu, meskipun penjualan April - Agustus naik 10,8 persen menjadi 1,655 juta unit.

Produksi global Nissan pada Agustus turun 13,3 persen menjadi 264.346 unit dan April - Agustus secara kumulatif naik 12,5 persen menjadi 1,33 juta unit.

Baca selengkapnya: Dampak kelangkaan chip penjualan Nissan melemah, Kia juga

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022