Dampak topan Hinnamnor di China meluas dari perkiraan semula yang hanya akan terjadi di pesisir timur, namun bergeser ke wilayah utara dan timur laut.

Hujan deras disertai angin kencang terjadi di Beijing pada Minggu (4/9) malam.

Beberapa pohon dilaporkan tumbang akibat tiupan angin kencang menyertai hujan deras sekitar pukul 20.00 waktu setempat (19.00 WIB). Orang-orang yang sedang berada di jalanan, sibuk menyelamatkan diri saat terjadi angin kencang dan hujan secara tiba-tiba itu.

Meskipun kekuatan menurun, angin kencang sebagai dampak Hinnamnor masih terjadi hingga Senin siang.

Otoritas China sebelumnya memperkirakan Hinnamnor akan menerjang pesisir timur yang meliputi Provinsi Zhejiang, Provinsi Jiangsu, Kota Shanghai, dan Selat Taiwan.

Namun embusan Hinnamnor bergerak menuju ke utara hingga Kota Beijing, Daerah Otonomi Mongolia Dalam, Provinsi Heilongjiang, dan Provinsi Jilin.

Hinnamnor bergerak dari Laut China Timur dekat Kota Zhoushan, Provinsi Zhejiang, pada Sabtu (3/9), bergerak menuju utara pada Minggu (4/9) malam hingga Senin pagi, demikian Markas Besar Pengendalian Banjir dan Kekeringan China.

Sebanyak 27 unit kapal penyeberangan di Kota Ningbo, Zhejiang, berhenti beroperasi mulai Sabtu.

Sekolah mulai dari TK hingga SMA di Ningbo, Wenzhou, Zhoushan, tutup pada Senin sebagai dampak topan ke-11 tahun ini di China itu.

Lebih dari 50 jadwal kapal pelayaran internasional membatalkan rencana keluar-masuk Pelabuhan Waigaoqiao, Shanghai.

Otoritas kereta metro Shanghai juga telah menerbitkan surat pemberitahuan, berisi tentang imbauan membatasi laju kecepatan, pembatalan operasi, penutupan stasiun, dan evakuasi sebagai dampak Hinnamnor. 

Baca juga: Puluhan Rumah di Ketapang Rusak Dihantam Angin Kencang

Baca juga: 14 Orang Tewas 4 Diantaranya Hilang Akibat Topan Soudelor
 

Warga di pesisir pantai Manokwari Timur Provinsi Papua Barat melihat fenomena alam "waterspout" atau angin putar di permukaan air  pada Rabu pagi sekitar pukul 07-00 WIT.

Kemunculan pusaran angin di atas permukaan laut ini sempat menggegerkan warga sepanjang pesisir pantai Manokwari Timur.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Rendani Manokwari Daniel Tandi yang dikonfirmasi membenarkan fenomena tersebut merupakan "waterspout" yang terbentuk dari sistem awan kumulonimbus.

Ia menjelaskan "waterspout" merupakan fenomena alam yang identik dengan fenomena puting beliung, tetapi terjadi di atas permukaan air yang luas. Fenomena waterspout terbentuk dari sistem awan kumulonimbus.

Baca selengkapnya : Warga di pesisir Manokwari Timur melihat fenomena "Waterspout"

Pewarta: M. Irfan Ilmie

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022