Penyuluh pertanian di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, mengajak petani mulai dari tingkat desa untuk bersama meningkatkan ketahanan pangan sebagai upaya mewujudkannya kedaulatan pangan masyarakat melalui ketersediaan, keterjangkauan, serta keamanan pangan berbasis bahan baku, sumber daya dan kearifan lokal.

“Ketahanan pangan sangat penting dan perlu perhatian. Hal ini juga perlu peran bersama, terutama petani yang menjadi ujung tombaknya sebagai produsen pangan,” ujar Koordinator Penyuluh Kecamatan Sadaniang, Aminat, saat dihubungi di Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu.

Menurutnya, untuk menghadirkan ketahanan pangan bisa melalui beberapa langkah diantaranya dari sisi hulu dengan meningkatkan produksi tanam, contohnya peningkatan indeks pertanaman dari dua kali setahun menjadi tiga kali.

“Kemudian dari di sisi pola konsumsi nasi dari tiga kali sehari menjadi dua kali sehari dan diselingi dengan panganan lain pengganti nasi,” jelas dia.

Ia menambahkan tidak kalah penting agar ada ketahanan pangan, pengendalian jumlah penduduk oleh pemerintah melalui Program Keluarga Berencana (KB) perlu didukung.

“Semakin bertambah jumlah penduduk maka kebutuhan pangan akan meningkatkan. Pada sisi lainnya lahan untuk memenuhi kebutuhan pangan semakin berkurang. Nah solusinya tadi, selain produksi pangan melalui indeks pertanaman ditingkatkan, juga jumlah penduduk dikendalikan dengan Program KB, dua anak cukup,” jelas dia.

Pihaknya belum lama ini juga telah menggelar kursus tani di Desa Bumbun mengajak Kelompok Tani (Poktan) dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dari desa.

"Penyuluh pertanian sendiri terus bergerak mengajak masyarakat terutama petani dari sisi hulu ikut bersama meningkatkan ketahanan pangan," ucap Aminat.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022