PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp72,0 triliun selama paruh pertama tahun ini atau tumbuh 3,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Di tengah kondisi pandemi yang masih berlangsung, meski sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan, dan juga tantangan disrupsi teknologi, TelkomGroup mampu terus menjaga pertumbuhan dan mempertahankan profitabilitas perusahaan," ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi dalam Public Expose 2022 secara daring di Jakarta, Jumat.

Telkom mencatat EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) dan laba bersih masing-masing Rp39,4 triliun dan Rp13,3 triliun. Baik EBITDA maupun laba bersih tumbuh positif masing-masing sebesar 4,5 persen dan 6,9 persen secara tahunan (year on year/yoy).

IndiHome dan Telkomsel Digital Business terus menjadi mesin pertumbuhan dengan pencapaian masing-masing sebesar Rp13,8 triliun atau tumbuh 7,4 persen secara tahunan dan Rp35,1 triliun atau tumbuh 5,2 persen secara tahunan.

Baca juga: Thor: Love and Thunder bisa ditonton di rumah melalui IndiHome-Disney+
Baca juga: Nonton Netflix lebih mudah dan seru melalui IndiHome

Kinerja cemerlang Telkom Indonesia juga terlihat dari sisi operasional. Telkom terus mengembangkan infrastruktur, platform, maupun layanan digital, untuk mendukung berbagai aktivitas di setiap segmen dan lapisan masyarakat.

Sepanjang 171.654 km serat optik milik Telkom tergelar dengan jaringan akses yang menjangkau hingga 499 Ibukota Kabupaten Kota (IKK). Infrastruktur ini didukung pula dengan 2 satelit yang memiliki 109 transponder, 255.107 Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel, dan 36.787 menara telekomunikasi.

Selain itu Telkom juga memiliki platform digital seperti 27 fasilitas pusat data, di antaranya 22 domestik dan 5 luar negeri. Berbagai platform dan layanan digital dengan teknologi terdepan mendukung langkah transformasi Telkom menjadi perusahaan telekomunikasi digital terkemuka.

Melihat potensi pasar dan peluang ke depan, bisnis Telkom tetap menjanjikan. Pertumbuhan industri bisnis digital life and smart platform, enterprise ICT, dan layanan broadband pada 2021 – 2025 mencapai persentase di atas 10 persen.

Untuk itu Telkom terus fokus pada tiga pilar utama bisnisnya, yakni mengukuhkan digital connectivity untuk maksimalisasi arus kas perusahaan, investasi pada digital platform, dan pengembangan kapabilitas bisnis, dan selektif dalam investasi di digital services untuk menangkap peluang bisnis dan value creation.

Baca juga: Telkom dan PTPN XIII perkuat sinergi BUMN
Baca juga: Telkom nyatakan data IndiHome yang diduga bocor tidak valid
 

Dalam rangka mendukung percepatan pengembangan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) khususnya dalam aspek teknologi informasi dan telekomunikasi, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menghadirkan Digitalisasi Kawasan Sepaku IKN, yang ditandai dengan peresmian Micro Edge DC neuCentrIX serta implementasi infrastruktur dan Digital Community Center Desa Bukit Raya oleh Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono, Komisaris Utama Telkom Bambang Brodjonegoro, dan Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, pada Kamis (18/8).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Komisaris Telkom Marcelino Pandin, Komisaris Independen Telkom Bono Daru Adji, Direktur Wholesale & International Service Telkom Bogi Witjaksono, dan Direktur Network & IT Solution Telkom Herlan Wijanarko, serta perwakilan dari Dinas Kominfo Provinsi Kalimantan Timur.

Dalam sambutannya, Komisaris Utama Telkom Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa membangun IKN ini bukan hanya sekedar memindahkan pusat administrasi pemerintahan tapi tentang bagaimana IKN dapat menjadi role model bagi pembangunan kota di seluruh Indonesia.

Baca selengkapnya: Telkom dorong digitalisasi kelas dunia di Kawasan Ibu Kota Nusantara

 

 

Pewarta: Aji Cakti

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022