Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan lulusan kursus dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (PT) melalui rekognisi pembelajaran lampau (RPL).

“Lulusan kursus dapat memperoleh RPL dari perguruan tinggi, sehingga bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” kata Plt Direktur Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wartanto, di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan selama ini lulusan kursus, meskipun sudah menempuh pendidikan selama satu tahun, tetapi tetapi tidak dihitung jika melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Lulusan kursus ketika masuk kuliah juga disamakan dengan mahasiswa lainnya.

“Jadi dengan RPL ini ada penghargaan dari pendidikan kursus yang sudah diterimanya,” kata dia.

Baca juga: Festival film jadi wadah untuk rayakan keberagaman di dunia perfilman
Baca juga: Kemendikbudristek gandeng Telkom tingkatkan digitalisasi kampus lewat TeSCA

Dia menjelaskan berdasarkan data Kemenaker, sebagian besar kebutuhan tenaga kerja adalah lulusan SMA/SMK hingga D2. Baru kemudian kebutuhan tenaga kerja pada level ahli atau lulusan D4 dan sarjana.

“Lulusan kursus itu termasuk juga yang banyak dibutuhkan, sama seperti halnya lulusan SMA,” katanya.

Pendidikan kursus, lanjut dia, tidak mempelajari secara keseluruhan akan tetapi spesifik dan mendalam. Misalnya untuk kursus otomotif, tidak mempelajari keseluruhan mesin tetapi bisa jadi kursus khusus pengecatan, kaki-kaki, kaca, dan sebagainya.

Akan tetapi selama ini, sertifikat yang didapat dari kursus itu tidak menjamin bisa digunakan pada perkuliahan.

Oleh karena itu, pihaknya menyambut baik kerja sama yang dilakukan antara Kemendikbudristek dan sejumlah perguruan tinggi terkait RPL bagi pendidikan kursus.

“Pada tahun ini, rencananya ada 54 perguruan tinggi yang memiliki inisiatif terkait dengan RPL ini. Kami harapkan semakin banyak yang mau bekerja sama dengan kursus ini,” demikian Wartanto.

Baca juga: Pemerintah ajak seluruh masyarakat bangun Indonesia yang lebih baik

 



Tokocrypto bermitra dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI untuk mendukung program Kampus Merdeka guna memperkuat sinergitas dan membangun ekosistem talenta digital di Indonesia.

Chief Operating Officer (COO) Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda, mengungkap melalui program itu, Tokocrypto menyediakan program magang selama enam bulan bagi talenta muda Indonesia yang akan dibimbing menjadi talenta unggul dan berkualitas.

Peserta terpilih akan mendapatkan pengalaman kerja secara mendalam, mulai dari sesi mentorship, pengembangan hard-skill dan soft-skill bersama para karyawan Tokocrypto. Baca selengkapnya: Kemendikbudristek gandeng Telkom tingkatkan digitalisasi kampus lewat TeSCA

 

Pewarta: Indriani

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022