Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul mengatakan angka kesakitan malaria di daerah itu mengalami penurunan.
 
"Angka kesakitan malaria per seribu penduduk di Kalteng mengalami penurunan, 'annual paracite incidence' adalah 4,47 per 1.000 penduduk pada 2010, menjadi 0,06 per 1.000 penduduk pada 2021," kata Suyuti di Palangka Raya, Sabtu.
 
Dinas Kesehatan Kalteng beserta jajaran, termasuk di kabupaten/kota se-Kalteng, terus berupaya membebaskan masyarakat dari malaria.

Baca juga: Kawasan kemah Presiden Jokowi sudah steril dari malaria
 
Malaria adalah salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan global. Penyakit ini dapat menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian serta sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).
 
Suyuti menjelaskan upaya membebaskan masyarakat dari malaria karena malaria merupakan salah satu penyakit menular yang berdampak kepada penurunan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dapat menimbulkan berbagai masalah.
 
"Sehingga upaya penanganan malaria ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat," jelasnya.
 
Seperti yang diketahui, tujuan program pencegahan dan pengendalian malaria di Indonesia adalah mencapai eliminasi malaria pada 2030.
 
Target tersebut dicapai secara bertahap dan untuk regional Kalimantan diharapkan untuk kasus malaria penularan lokal (indigenous) terakhir pada 2023 dan pada 2027 regional Kalimantan mampu mencapai eliminasi malaria.
 
Dia mengatakan hingga saat ini, dua kabupaten yang belum eliminasi malaria di Kalteng adalah Murung Raya dan Kapuas.
 
"Sedangkan Gunung Mas telah dilakukan penilaian eliminasi malaria pada Juli 2022 dan beberapa minggu lalu sudah diseminarkan di tingkat pusat oleh Komisi Ahli Malaria dan dinyatakan terpenuhi atau tercapai eliminasi malaria," terangnya.

Baca juga: COVID-19 sebabkan banyak kematian TBC, AIDS di negara miskin
Baca juga: Obat malaria kembali gagal tunjukkan manfaat sembuhkan pasien COVID-19
Pemerinah Kota Madiun, Jawa Timur, mengimbau masyarakatnya untuk mewapadai penyebaran penyakit yang menyerang saat musim hujan tiba.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan dan KB Kota Madiun, Ismudoko kepada wartawan di Madiun, Selasa mengatakan, saat musim hujan, biasanya terdapat beberapa penyakit di lingkungan tempat tinggal yang mudah menyerang.

"Antara lain, penyakit flu, demam, diare, dan terutama adalah peyakit demam berdarah serta malaria," ujar Ismudoko. Baca selengkapnya: Waspada penyakit menyerang di musim hujan

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022