Sebanyak 555 UMKM binaan Bank BNI per 7 September 2022 telah onboarding ke dalam platform Kementerian BUMN yang bernama PaDi UMKM, sebagai penjual, sebagai langkah totalitas perseroan mendukung UMKM di Tanah Air.
Realisasi transaksi pembelian dan pengadaan BNI dalam platform PaDi UMKM pun terbilang tinggi, yakni sebesar Rp23,35 miliar dengan jumlah transaksi 3.255.
Direktur Institutional Banking BNI Sis Apik Wijayanto dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu, berharap hal ini berdampak pada peningkatan transaksi dan volume penjualan di sisi UMKM serta kemudahan pembelian dan pengadaan di sisi instansi BUMN dengan tetap mengutamakan UMKM dalam negeri.
"Tentunya, upaya untuk mendukung UMKM menjadi salah satu prioritas kami sebagai bank milik pemerintah. BNI proaktif memberikan dukungan produk dan layanan secara menyeluruh termasuk perluasan akses pasar," katanya.
Dalam hal dukungan terhadap program #BelaPengadaan dan #BanggaBuatanIndonesia, BNI terus berpartisipasi aktif dalam platform PaDi UMKM dengan menyiapkan pasar bagi UMKM binaan agar dapat mengakses pasar ke segenap instansi BUMN secara digital.
Sis Apik menuturkan dukungan kepada UMKM tergolong variatif baik dari sisi pendampingan dan pelatihan, program dan kegiatan pembiayaan, fasilitas transaksi, remitansi, digitalisasi, akses pasar, hingga mitra dalam pengadaan.
Program pendampingan UMKM BNI sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menegaskan perlunya percepatan peningkatan produk dalam negeri (P3DN) untuk produk usaha mikro, kecil, dan koperasi dalam rangka mensukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Itu tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022.
Hingga Agustus 2022, BNI telah merealisasikan belanja produk dalam negeri (PDN) sebesar Rp3,1 triliun atau 74,1 persen dari rencana pengadaan barang dan jasa BNI pada 2022 sebesar Rp4,19 triliun dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 70 persen.
Untuk percepatan realisasi PDN tersebut, sambung dia, BNI memiliki strategi untuk mendorong serapan belanja kepada UMKM lokal, pemanfaatan platform PaDi UMKM, serta pengoptimalan belanja produk dengan komponen muatan lokal.
Sebagai mitra strategis, BNI mendorong dengan sejumlah produk atau layanan yang ada untuk kemajuan UMKM dari hulu hingga hilir.
"Menarik untuk kita nantikan serangkaian program dan terobosan lainnya. Semoga UMKM sebagai tulang punggung perekonomian dapat terus berdiri tegak, penuh kebanggaan, dan menjadi raja di negeri sendiri," tambahnya.
Baca juga: BNI terus dorong UMKM diaspora di AS agar tumbuh
Baca juga: BNI diharapkan proaktif jadi jembatan bagi UMKM
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Realisasi transaksi pembelian dan pengadaan BNI dalam platform PaDi UMKM pun terbilang tinggi, yakni sebesar Rp23,35 miliar dengan jumlah transaksi 3.255.
Direktur Institutional Banking BNI Sis Apik Wijayanto dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu, berharap hal ini berdampak pada peningkatan transaksi dan volume penjualan di sisi UMKM serta kemudahan pembelian dan pengadaan di sisi instansi BUMN dengan tetap mengutamakan UMKM dalam negeri.
"Tentunya, upaya untuk mendukung UMKM menjadi salah satu prioritas kami sebagai bank milik pemerintah. BNI proaktif memberikan dukungan produk dan layanan secara menyeluruh termasuk perluasan akses pasar," katanya.
Dalam hal dukungan terhadap program #BelaPengadaan dan #BanggaBuatanIndonesia, BNI terus berpartisipasi aktif dalam platform PaDi UMKM dengan menyiapkan pasar bagi UMKM binaan agar dapat mengakses pasar ke segenap instansi BUMN secara digital.
Sis Apik menuturkan dukungan kepada UMKM tergolong variatif baik dari sisi pendampingan dan pelatihan, program dan kegiatan pembiayaan, fasilitas transaksi, remitansi, digitalisasi, akses pasar, hingga mitra dalam pengadaan.
Program pendampingan UMKM BNI sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menegaskan perlunya percepatan peningkatan produk dalam negeri (P3DN) untuk produk usaha mikro, kecil, dan koperasi dalam rangka mensukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Itu tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022.
Hingga Agustus 2022, BNI telah merealisasikan belanja produk dalam negeri (PDN) sebesar Rp3,1 triliun atau 74,1 persen dari rencana pengadaan barang dan jasa BNI pada 2022 sebesar Rp4,19 triliun dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 70 persen.
Untuk percepatan realisasi PDN tersebut, sambung dia, BNI memiliki strategi untuk mendorong serapan belanja kepada UMKM lokal, pemanfaatan platform PaDi UMKM, serta pengoptimalan belanja produk dengan komponen muatan lokal.
Sebagai mitra strategis, BNI mendorong dengan sejumlah produk atau layanan yang ada untuk kemajuan UMKM dari hulu hingga hilir.
"Menarik untuk kita nantikan serangkaian program dan terobosan lainnya. Semoga UMKM sebagai tulang punggung perekonomian dapat terus berdiri tegak, penuh kebanggaan, dan menjadi raja di negeri sendiri," tambahnya.
Baca juga: BNI terus dorong UMKM diaspora di AS agar tumbuh
Baca juga: BNI diharapkan proaktif jadi jembatan bagi UMKM
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022