Pegiat batik sekaligus Founder Rasa Wastra Nusantara Monique Hardjoko membagikan sejumlah kiat untuk berani dan percaya diri mengenakan batik di kegiatan sehari-hari.
Menurut Monique, hal terpenting adalah nyaman dengan gaya (style) sendiri. Misalnya, jika Anda nyaman dengan gaya kasual, padukan kain atau aksesoris berornamen batik dengan gaya tersebut.
“Kita tentu tahu bagaimana style kita memakai baju, kita punya style kita sendiri, style favorit kita. Sehingga, kita tidak perlu harus mengikuti tren. Batik, selain untuk pakaian, dijadikan aksen saja pun bisa,” kata Monique di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut dia, selain membuat semakin nyaman dan percaya diri dengan tampilan, pemilihan busana sesuai gaya sendiri akan membuat batik tersebut menjadi lebih lama dan berkelanjutan atau sustainable untuk dikenakan.
Baca juga: Menparekraf Ingatkan 2 Oktober Hari Batik
Lebih lanjut, Monique memberikan kiat untuk mengkreasikan kain batik menjadi beberapa jenis pilihan busana, seperti luaran (outer), gaun (dress), bandana, atau ornamen kecil lainnya sesuai dengan selera.
“Untuk itu, diperlukan bahan yang mudah untuk diikat, dipeniti, dan diputar, sehingga padu-padannya sesuai gaya kesukaan,” kata dia.
“Sehingga kita bisa membiasakan berkain batik sesuai diri sendiri, tidak perlu menjadi orang lain. Bawakan itu dengan nyaman dan tahu apa yang kita pakai karena kita mengenakan Indonesia,” imbuhnya.
Selain itu, Monique mengatakan bahwa edukasi soal batik juga perlu diberikan kepada masyarakat, mengingat batik bicara mengenai identitas, tradisi, dan kreativitas di tiap daerah.
“Elemen itu yang harus dihargai dan diapresiasi. Jadi kita tetap harus berikan informasi, edukasi bahwa ada batik yang tidak bisa dipakai oleh semua orang dan di semua acara,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Batik Indonesia Meriahkan Puncak Hari Asia Pasifik
Baca juga: ASN di lingkungan Pemkot Pontianak diimbau gunakan pakaian batik
Kampung batik di Trusmi Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dipadati pembeli dari Jakarta, Bandung, Indramayu, Sumedang dan beberapa kota Sumatera pada Sabtu yang bertepatan dengan hari libur nasional Waisak.
"Mereka berbelanja aneka batik khas Cirebon," kata Suryanto salah seorang pedagang batik di Trusmi.
Menurut dia, pada setiap libur panjang dan perayaan hari keagamaan seperti Waisak, Natal, dan Idul Fitri pembalanja batik tradisional Kabupaten Cirebon meningkat dibandingkan hari biasanya.
Ia mengatakan perajin di kampung Trusmi kini kembali membangkitkan usaha batik yang sebelumnya sempat terpuruk. Baca selengkapnya: Kampung Batik Trusmi Ramai Pembeli di Hari Libur
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022