Ketua Umum PB Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI) Hadi Tjahjanto menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10) usai laga Arema menghadapi Persebaya yang menyebabkan ratusan orang meninggal.

"Atas nama FORKI saya ucapkan duka cita dan mendoakan semua korban yang wafat diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Kita berharap semoga ini kejadian terakhir yang mengakibatkan orang kehilangan nyawa dalam pertandingan olahraga," kata Hadi saat membuka Kejurnas FORKI di Padang, Senin.

Baca juga: Valentino Jebret Simanjutak mundur sebagai komentator Liga 1

Ia mengatakan bertanding itu hanya di lapangan namun setelah pertandingan usai maka bersandinglah. Menang dan kalah adalah hal biasa dalam olahraga.

"Namun yang paling penting adalah sportifitas dan solidaritas sesama anak bangsa," kata dia menambahkan.
 

Ia meminta Kejurnas yang berjalan di Kota Padang saat ini berjalan dengan aman, baik dan lancar. Dirinya juga meminta wasit adil dalam memimpin pertandingan sesuai dengan regulasi yang ada.

Baca juga: Mahfud MD gelar rapat koordinasi terkait tragedi Kanjuruhan

"Wasit jangan merusak atlet yang bertanding," kata dia menegaskan.

PB FORKI, lanjut dia, terus berbenah usai masa pandemi COVID-19 yang membuat aktifitas sempat terhenti. Namun dalam kondisi saat itu atlet masih dapat meraih hasil yang bagus dengan menyumbangkan medali emas di sejumlah pertandingan.

Dirinya meyakini potensi atlet yang ada saat ini juga akan mampu berbicara banyak di kejuaraan dunia Serie A World Karate Federation (WKF) 2022 yang akan berlangsung di Jakarta pada 18-20 November.

Sementara itu Ketua FORKI Pengprov Sumbar Andre Rosiade juga menyampaikan rasa duka yang mendalam akibat kejadian di Kanjuruhan Malang.

"Ini duka kita bersama dan sebagai pelaku olahraga serta anak bangsa ikut merasakan kesedihan akibat kejadian tersebut," kata dia.
 




Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa memastikan bahwa oknum prajurit TNI yang terbukti melakukan kekerasan di luar kewenangannya dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam, akan diberikan sanksi pidana.

"Kami tidak akan mengarah pada disiplin, tidak, tetapi pidana karena memang itu sudah sangat berlebihan. Itu bukan dalam rangka mempertahankan diri atau (yang lain) misalnya. Itu bagi saya masuk ke tindak pidana," ujar Andika kepada wartawan, usai mengikuti rapat koordinasi bersama sejumlah kementerian dan lembaga, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin. Baca selanjutnya: Panglima TNI pastikan anggotanya yang terlibat tragedi Kanjuruhan disanksi pidana

Pewarta: Mario Sofia Nasution

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022