Bupati Sambas Satono mengatakan bahwa perbedaan pandangan dalam pemilihan kepala desa (pilkades) antar calon, pendukung, dan lainnya sudah lumrah sehingga hal itu jangan menjadi perpecahan.

"Hal yang lumrah dalam dunia demokrasi, setiap pemilihan kepala daerah maupun kepala desa, akan ada perbedaan pandangan politik," kata Bupati Satono di Sambas, Kamis.

Bupati melanjutkan, "Ingat pesan yang saya sampaikan, baik itu kepada para calon maupun masyarakat, bahwa proses demokrasi itu akan menciptakan perbedaan pandangan antara kita dan orang lain. Walaupun demikian, jangan jadikan itu sebagai pemantik perpecahan."

Ia juga meminta calon kepala desa dalam pesta demokrasi serentak pada tahun 2022 untuk berkomitmen menjalankan deklarasi damai.

"Deklarasi damai yang telah diucapkan merupakan komitmen semua pihak untuk menjamin agar pelaksanaan pilkades serentak pada tahun 2022 berjalan aman, damai, dan tertib. Saya tegas meminta kepada semua calon yang bertarung untuk siap kalah dan siap menang," ujarnya.

Ia berharap kontestasi pilkades pada tahun ini akan menghasilkan pemimpin desa yang mampu bersinergi dengan pemerintah daerah.

"Siapa pun terpilih bisa menyelaraskan visi dan misi Sambas Berkemajuan," ucapnya.

Pilkades serentak ini akan dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2022. Sebelumnya, deklarasi damai Pilkades Serentak 2022 dipimpin Bupati Sambas Satono.

Deklarasi damai di Aula Utama Kantor Bupati Sambas ini diikuti oleh calon kepala desa dan jajaran forkopimda.

Baca juga: Satono ajak mahasiswa ADI bawa kemaslahatan di perbatasan
Baca juga: Satono tingkatkan layanan puskesmas dengan berikan ambulans

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022