Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Odang Prasetyo mengatakan, kebijakan pembatasan operasional angkutan barang di Jembatan Kapuas II oleh Pemerintah Provinsi Kalbar dilakukan untuk mengatasi kemacetan di lokasi tersebut.

"Pasca diberlakukannya pembatasan operasional angkutan barang di jembatan Kapuas II Pontianak mulai 13 September 2022, kemacetan di lokasi itu perlahan sudah bisa teratasi dengan baik," kata Odang di Sungai Raya, Kubu Raya, Rabu.

Dia menjelaskan, sebelum dilakukannya pembatasan, setiap jam sibuk saat pagi sore hari, selalu terjadi kemacetan dan panjang antrian dapat mencapai 1,5 kilometer, namun saat ini sudah bisa teratasi dengan baik.

"Dan ini kondisi ini tidak terlepas komitmen Dishub Kabupaten Kubu Raya untuk mengatasi kemacetan di jembatan Kapuas II Pontianak. Kondisi ini pun mendapatkan apresiasi dari sejumlah masyarakat," tutur Odang.

Odang Prasetyo mengatakan, pihaknya secara berkelanjutan melakukan evaluasi terkait Surat Edaran (SE) Gubernur Kalbar nomor 551/3122/DISHUB/2022 yang dikeluarkan pada 29 Agustus 2022. Yang mana, sejak diberlakukannya pembatasan operasional angkutan barang di jembatan Kapuas II Pontianak, pihaknya hanya sebatas menghimbau dan memberikan edukasi serta tidak melakukan penindakan.

"Akan tetapi, berdasarkan SE Gubernur Kalbar yang terbaru nomor 551/3663DISHUB/2022 tanggal 10 Oktober ada penegasan, yang mana sejak dikeluarkannya SE yang baru ini, bagi pengendara yang melanggar akan dilakukan penindakan," kata Odang.

Ia menambahkan, berdasarkan SE Gubernur yang baru ini, ada perubahan pembatasan operasional angkutan barang, yang mana untuk kendaraan roda 6 atau lebih dan kendaraan kontainer 20 feet hanya boleh beroperasi pukul 08.30 pagi sampai 15.00 sore dan pukul 18.30 petang sampai pukul 05.00 pagi.

"Sedangkan untuk kendaraan kontainer 40 feet hanya boleh beroperasi pukul 22.00 sampai 05.00 pagi dan pembatasan ini berlaku pada setiap hari kalender," jelas Odang.

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022