Seorang pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN), warga Kelurahan Ilir Kota, Sanggau mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara mengenaskan, pada Senin (1/11) sekira pukul 16.10 WIB.
Kapolres Sanggau, AKBP Ade Kuncoro Ridwan melalui Kapolsek Kapuas, Iptu Heri Triyana menuturkan peristiwa itu diketahui setelah mendapatkan informasi dari warga, yang menyebutkan korban melakukan bunuh diri dengan menggunakan sebilah pisau.
Dijelaskan, menurut informasi yang dihimpun pihaknya dari beberapa saksi menyebutkan, sekira pukul 16.05 WIB, isteri korban setelah dari kamar kecil, kemudian duduk di ruang tamu rumahnya.
"Saat itu, isteri korban melihat pintu kamar tertutup. Lantas, isteri korban membuka pintu kamar. Namun, alangkah kagetnya, ia melihat korban terbaring di tempat tidur dan terlihat banyak darah," ungkapnya.
Kemudian, isteri korban berteriak memanggil anaknya yang sedang beristirahat di ruang tamu.
Anaknya tak kalah kagetnya, ia melihat pisau yang sudah tertancap di perut korban dengan ditutup kain.
Kemudian, anaknya mencabut pisau tersebut. Teriakan histeris isteri korban ini, didengar saksi lainnya, berinisial D yang berada di dapur, mendengar ribut - ribut. Dan mendatangi arah teriakan itu. Begitu melihat itu, dia pun berteriak meminta tolong kepada para tetangga untuk menghubungi ambulans.
Sekira jam 16.13 WIB ambulans tiba dan korban dilarikan ke RSUD MTh Djaman untuk memastikan korban apa sudah Meninggal dunia atau belum.
"Sekira jam 17. 05 WIB korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter RSUD MTh. Djaman. Selanjutnya jenasah akan dibawa pihak keluarga ke Desa Penyelimau, Kecamatan Kapuas untuk dikebumikan," jelasnya.
Ditambahkan, menurut keterangan isterinya, korban mengidap stroke ringan dan korban mengidap penyakit komplikasi.
" Diduga korban mengakhiri hidupnya karena depresi atas penyakit yang dideritanya. Tak kunjung sembuh," katanya.
Hasil pemeriksaan dokter RSUD MTh Djaman, dr. Jonatan, korban menderita luka tusuk kurang lebih 5 centimeter (cm) di atas pusar. Korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD MTh. Djaman.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Kapolres Sanggau, AKBP Ade Kuncoro Ridwan melalui Kapolsek Kapuas, Iptu Heri Triyana menuturkan peristiwa itu diketahui setelah mendapatkan informasi dari warga, yang menyebutkan korban melakukan bunuh diri dengan menggunakan sebilah pisau.
Dijelaskan, menurut informasi yang dihimpun pihaknya dari beberapa saksi menyebutkan, sekira pukul 16.05 WIB, isteri korban setelah dari kamar kecil, kemudian duduk di ruang tamu rumahnya.
"Saat itu, isteri korban melihat pintu kamar tertutup. Lantas, isteri korban membuka pintu kamar. Namun, alangkah kagetnya, ia melihat korban terbaring di tempat tidur dan terlihat banyak darah," ungkapnya.
Kemudian, isteri korban berteriak memanggil anaknya yang sedang beristirahat di ruang tamu.
Anaknya tak kalah kagetnya, ia melihat pisau yang sudah tertancap di perut korban dengan ditutup kain.
Kemudian, anaknya mencabut pisau tersebut. Teriakan histeris isteri korban ini, didengar saksi lainnya, berinisial D yang berada di dapur, mendengar ribut - ribut. Dan mendatangi arah teriakan itu. Begitu melihat itu, dia pun berteriak meminta tolong kepada para tetangga untuk menghubungi ambulans.
Sekira jam 16.13 WIB ambulans tiba dan korban dilarikan ke RSUD MTh Djaman untuk memastikan korban apa sudah Meninggal dunia atau belum.
"Sekira jam 17. 05 WIB korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter RSUD MTh. Djaman. Selanjutnya jenasah akan dibawa pihak keluarga ke Desa Penyelimau, Kecamatan Kapuas untuk dikebumikan," jelasnya.
Ditambahkan, menurut keterangan isterinya, korban mengidap stroke ringan dan korban mengidap penyakit komplikasi.
" Diduga korban mengakhiri hidupnya karena depresi atas penyakit yang dideritanya. Tak kunjung sembuh," katanya.
Hasil pemeriksaan dokter RSUD MTh Djaman, dr. Jonatan, korban menderita luka tusuk kurang lebih 5 centimeter (cm) di atas pusar. Korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD MTh. Djaman.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022