Presiden Uni Emirat Arab (UAE) Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) memuji potensi besar Indonesia dalam banyak bidang.
Presiden MBZ menyatakan keinginan untuk terus meningkatkan jalinan kerja sama antara Indonesia dan UAE.
MBZ mengemukakan hal itu saat melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Istana Al Shatie Abu Dhabi, Rabu (2/11), sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
"Saya melihat ada banyak bidang yang masih dapat untuk ditingkatkan antara kedua negara, khususnya dalam bidang teknologi," kata Presiden MBZ.
MBZ pun menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki kemampuan cukup tinggi dalam bidang teknologi. Selain itu, populasi Indonesia yang sangat banyak menjadi kekuatan tersendiri bagi Indonesia, khususnya di antara negara-negara Islam.
Baca juga: Kepada Raja Salman, Xi berharap harga vaksin terjangkau masyarakat dunia
"Negara-negara Islam dan Arab melihat betul betapa pentingnya Indonesia dengan populasi yang kian banyak," katanya.
Ia meyakini bahwa berdasarkan semua indikator yang ada, Indonesia dalam 25 tahun yang akan datang akan menjadi negara yang hebat. Hal ini karena Indonesia didukung adanya stabilitas dan stabilitas pada saatnya akan menjadi faktor paling penting bagi kemajuan sebuah negara.
Di samping itu, kata MBZ, Indonesia memiliki faktor-faktor yang memungkinkan untuk menjadi negara besar, misalnya tenaga kerja yang pekerja keras. Oleh karena itu, UAE ingin meningkatkan kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan.
UAE juga ingin terus meningkatkan kerja sama dengan Indonesia karena bangsa ini memiliki bobot kekuatan nuansa Islam yang sangat besar.
Presiden MBZ juga memuji kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo yang terus berupaya membangun dan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan PEA.
"Saya sangat menghormati beliau karena saya melihat bahwa beliau adalah seorang pemimpin yang benar-benar tulus dalam memajukan bangsa dan rakyatnya," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Wapres RI Ma’ruf Amin memaparkan bahwa Indonesia pada 100 tahun usianya pada tahun 2045 ingin mencapai Indonesia Emas.
Wapres mengatakan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam dan manusia yang besar. Kendati demikian, Indonesia perlu kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Oleh sebab itu, kata Wapres, Indonesia memerlukan kerja sama dengan UAE untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Pada kesempatan itu, Wapres juga mengapresiasi dukungan PEA terhadap Presidensi Indonesia di G20 dan kesediaan Presiden MBZ untuk hadir di KTT G20 di Bali pada pertengahan November ini.
Baca juga: Nama Presiden Joko Widodo jadi ruas jalan di Abu Dhabi
Menteri BUMN Erick Thohir berharap kehadiran PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) di Dubai dapat mempererat hubungan Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA).
“Kehadiran BSI di Dubai diharapkan tidak hanya dapat berkontribusi pada pengembangan industri perbankan syariah di Indonesia, Tetapi juga dapat mempererat hubungan antara Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah, khususnya UEA. Terlebih UEA adalah salah satu pusat investasi global, di mana Dubai adalah pusat keuangan syariah global, termasuk Sukuk,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Erick Thohir berharap BSI dapat mengoptimalkan potensi bisnis di Dubai dan menjadi jembatan penghubung antara Indonesia dan investor global, untuk menginvestasikan dana mereka pada proyek-proyek pemerintah, BUMN, dan proyek lainnya di Tanah Air.
“Tentunya, kehadiran BSI di Dubai juga diharapkan akan memudahkan akses bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mencari layanan dan informasi keuangan guna memberdayakan bisnis ekspor dan impor ke Timur Tengah," katanya. Baca selengkapnya: Menteri BUMN: Kehadiran BSI di Dubai dapat mempererat hubungan RI-UEA
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Presiden MBZ menyatakan keinginan untuk terus meningkatkan jalinan kerja sama antara Indonesia dan UAE.
MBZ mengemukakan hal itu saat melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Istana Al Shatie Abu Dhabi, Rabu (2/11), sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
"Saya melihat ada banyak bidang yang masih dapat untuk ditingkatkan antara kedua negara, khususnya dalam bidang teknologi," kata Presiden MBZ.
MBZ pun menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki kemampuan cukup tinggi dalam bidang teknologi. Selain itu, populasi Indonesia yang sangat banyak menjadi kekuatan tersendiri bagi Indonesia, khususnya di antara negara-negara Islam.
Baca juga: Kepada Raja Salman, Xi berharap harga vaksin terjangkau masyarakat dunia
"Negara-negara Islam dan Arab melihat betul betapa pentingnya Indonesia dengan populasi yang kian banyak," katanya.
Ia meyakini bahwa berdasarkan semua indikator yang ada, Indonesia dalam 25 tahun yang akan datang akan menjadi negara yang hebat. Hal ini karena Indonesia didukung adanya stabilitas dan stabilitas pada saatnya akan menjadi faktor paling penting bagi kemajuan sebuah negara.
Di samping itu, kata MBZ, Indonesia memiliki faktor-faktor yang memungkinkan untuk menjadi negara besar, misalnya tenaga kerja yang pekerja keras. Oleh karena itu, UAE ingin meningkatkan kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan.
UAE juga ingin terus meningkatkan kerja sama dengan Indonesia karena bangsa ini memiliki bobot kekuatan nuansa Islam yang sangat besar.
Presiden MBZ juga memuji kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo yang terus berupaya membangun dan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan PEA.
"Saya sangat menghormati beliau karena saya melihat bahwa beliau adalah seorang pemimpin yang benar-benar tulus dalam memajukan bangsa dan rakyatnya," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Wapres RI Ma’ruf Amin memaparkan bahwa Indonesia pada 100 tahun usianya pada tahun 2045 ingin mencapai Indonesia Emas.
Wapres mengatakan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam dan manusia yang besar. Kendati demikian, Indonesia perlu kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Oleh sebab itu, kata Wapres, Indonesia memerlukan kerja sama dengan UAE untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Pada kesempatan itu, Wapres juga mengapresiasi dukungan PEA terhadap Presidensi Indonesia di G20 dan kesediaan Presiden MBZ untuk hadir di KTT G20 di Bali pada pertengahan November ini.
Baca juga: Nama Presiden Joko Widodo jadi ruas jalan di Abu Dhabi
Menteri BUMN Erick Thohir berharap kehadiran PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) di Dubai dapat mempererat hubungan Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA).
“Kehadiran BSI di Dubai diharapkan tidak hanya dapat berkontribusi pada pengembangan industri perbankan syariah di Indonesia, Tetapi juga dapat mempererat hubungan antara Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah, khususnya UEA. Terlebih UEA adalah salah satu pusat investasi global, di mana Dubai adalah pusat keuangan syariah global, termasuk Sukuk,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Erick Thohir berharap BSI dapat mengoptimalkan potensi bisnis di Dubai dan menjadi jembatan penghubung antara Indonesia dan investor global, untuk menginvestasikan dana mereka pada proyek-proyek pemerintah, BUMN, dan proyek lainnya di Tanah Air.
“Tentunya, kehadiran BSI di Dubai juga diharapkan akan memudahkan akses bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mencari layanan dan informasi keuangan guna memberdayakan bisnis ekspor dan impor ke Timur Tengah," katanya. Baca selengkapnya: Menteri BUMN: Kehadiran BSI di Dubai dapat mempererat hubungan RI-UEA
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022