Presiden China Xi Jinping menyampaikan harapannya kepada Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz bahwa negara-negara anggota G-20 memproduksi vaksin COVID-19 dengan harga yang bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat di dunia.

Xi menyampaikan harapan dan keinginan itu ketika ia melakukan percakapan telepon dengan Raja Salman pada Rabu (9/9), demikian diungkapkan Kementerian Luar Negeri China melalui pernyataan, Kamis. 

Selama pembicaraan, Xi mengatakan pemerintahannya akan bekerja sama dengan Saudi dalam penelitian dan pengembangan vaksin COVID-19.

Xi mencatat hubungan diplomatik China dengan Saudi telah berlangsung selama 30 tahun. 

Saat ini, kemitraan itu telah memasuki masa yang matang, namun masih memiliki kesempatan untuk maju lagi, katanya, seperti dikutip dalam pernyataan Kemlu China.

China juga menyatakan kesediaannya untuk menyinergikan program pembangunan Prakarsa Sabuk Jalan (BRI) dengan Visi Arab Saudi 2030.

Selama masa pandemi, kedua negara tersebut telah saling memberikan bantuan dan dukungan.

China juga siap bekerja sama dengan anggota G-20, termasuk Saudi yang kini mengemban tugas sebagai ketua, untuk meningkatkan bantuan kepada negara-negara berkembang, membangun ekonomi dunia secara terbuka, menjaga stabilitas industri global dan rantai pasokan, memfasilitasi keluar-masuk antarwarga kedua negara, memandu kerja sama ekonomi digital yang terbuka, adil, dan tidak diskriminatif, bunyi pernyataan tersebut. 

Sementara itu, Raja Salman yang dikutip dalam pernyataan Kemlu China mengatakan bahwa hubungan bilateral dengan China mengalami perkembangan yang pesat.

Menurut dia, pemerintahannya sangat perhatian terhadap kemitraan strategis komprehensif dengan China dan berharap dapat memperkuat kerja sama bilateral dalam memerangi pandemi, terutama dalam bidang litbang vaksin.

Raja Salman menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan China dalam mengemban tugas sebagai Presiden G-20.

Oleh sebab itu, dia berjanji akan menjaga komunikasi dan koordinasi yang erat dengan China untuk mempromosikan solidaritas dan kerja sama di antara anggota G-20 dalam menghadapi pandemi agar pertumbuhan dan stabilitas ekonomi di dunia segera pulih.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, vaksin COVID-19 di China sudah siap dipasarkan dengan harga 1.000 yuan atau sekitar Rp2,3 juta per dua dosis.  

Pewarta: M. Irfan Ilmie

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020