Kudus (ANTARA) - Wakil Presiden ke-13 Republik Indonesia Ma'ruf Amin mengingatkan para kiai atau tokoh agama untuk tidak abai terhadap politik, karena politik juga memberi sumbangan partisipasi di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Jadi, janganlah abai, karena di sana kita bisa memberikan warna politik ke depan," ujarnya ditemui usai menghadiri acara silaturahim pengasuh pesantren Kudus di Pondok Tahfidh Yanbu'ul Qur'an di Kudus, Jumat.
Baca juga: Joko Widodo hadiri pertemuan kiai muda se-Jawa di Ponpes Ora Aji
Ia berharap tidak ada lagi yang menganggap bahwa politik itu bukan urusannya, karena tokoh agama atau para kiai juga bisa ikut memberikan warna kehidupan berpolitik berdasarkan tuntunan Allah SWT.
Menurut dia, warna itu harus diberikan melalui berbagai kegiatan, mulai dari kegiatan ekonomi, diberi warna sesuai prinsip syariah, warna kebudayaan, cara berfikir, pendidikan, hingga masalah politik.
"Jangan sampai politik itu tanpa nilai-nilai keimanan. Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari, itu roh diniyah atau agama supaya kiai itu mengambil peran, supaya aturan-aturan, tuntunan-tuntunan, kebijakan-kebijakan mengarah pada sistem yang di dalamnya dipenuhi prinsip-prinsip keimanan dan ajaran ketuhanan," ujarnya.
Baca juga: Mahfud MD sebut Indonesia tidak akan berkah jika pemilu tidak baik
Ma'ruf Amin mengakui karena diminta para kiai menjadi dewan syura PKB, maka dirinya akan menjalankan gerakan politiknya PKB.
Di hadapan para pengasuh pesantren, Kiai Ma'ruf Amin juga mengingatkan para kiai dan tokoh agama dalam berdakwah agar tidak saling berselisih.
"Karena strategi berdakwah, tidak boleh ada perbedaan pendapat," ujarnya.
Baca juga: Ustadz dan kiai di Tanjungpinang dakwah lewat medsos, akibat COVID-19