Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan  dr. Raden Rubini Natawisastra yang merupakan tokoh asal Kalbar kedua yang mendapat gelar anugerah Pahlawan Nasional, yang patut dijadikan teladan bagi masyarakat terutama generasi muda.

"dr. Rubini seorang dokter yang berasal dari Jawa Barat tapi mengabdi untuk masyarakat Kalbar. Kita bisa bayangkan waktu itu tahun 30-40 an saat penjajahan Jepang. Ini perlu menjadi inspirasi terutama para dokter muda dan generasi muda," kata Sutarmidji saat melakukan silahturahmi dengan ahli waris pahlawan nasional dr. Rubini, di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa pengabdian serta perjuangan dr. Rubini menunjukkan bahwa suatu pengabdian yang mulia itu harus totalitas dan tanpa memandang perbedaan.

"Kita bisa menjadikan itu sebagai pelajaran, bahwa dimanapun kita berada suatu pengabdian itu harus totalitas tanpa memandang kita asal dari mana dan kepada siapa," tuturnya.

Selain itu, Gubernur Kalimantan Barat ini juga berterima kasih kepada pihak keluarga yang telah memperjuangkan agar dr. Rubini dinobatkan sebagai pahlawan nasional.

"Saya terima kasih juga pada keluarga atau ahli waris dr. Rubini yang sangat luar biasa memperjuangkan ini. Kami sebagai pemerintah akan membantu backup hal itu," katanya.

Sementara itu, di tempat yang sama, Bambang Wiyogo cucu dr. Rubini yang termasuk keluarga ahli waris mengatakan bahwa pihaknya merasa terharu dan bangga atas penobatan dr. Rubini  sebagai pahlawan nasional Indonesia.

"Tentu dengan adanya penobatan dr. Rubini ini, kami sebagai pihak keluarga merasa haru dan bangga, akhirnya eyang mendapatkan gelar pahlawan nasional semoga suri teladan bagi masyarakat. Kami juga berharap agar perjuangan eyang dapat dihargai sebagai sosok yang telah berkorban demi masyarakat Kalbar," ujar Bambang Wiyogo
 

Pewarta: Rendra Oxtora dan Sucia

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022