Kepolisian Resor Teluk Wondama, Papua Barat melarang para penggemar sepak bola di daerah itu menenggak minuman keras (beralkohol) dan berbagai praktik perjudian selama perhelatan Piala Dunia 2022.

Kapolres Teluk Wondama AKBP Yohanes Agustiandaru di Wasior, Senin mengatakan, larangan mengonsumsi minuman keras dan perjudian dilakukan untuk menciptakan situasi kamtibmas yang tetap kondusif di Teluk Wondama.

Apalagi selama perhelatan Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar itu, tidak tertutup kemungkinan potensial terjadi keributan antara para pendukung klub sepak bola.

"Dilarang mengonsumsi miras dan melakukan perjudian dalam bentuk apapun selama Piala Dunia ini berlangsung," kata Agustiandaru melalui imbauan kamtibmas.

Pada Sabtu (19/11) jajaran Polres Teluk Wondama memfasilitasi kegiatan konvoi gabungan penggemar Piala Dunia bertajuk 'Konvoi Aman dan Tertib Berlalu Lintas Menyambut Piala Dunia Qatar 2022' di Kota Wasior, ibu kota Kabupaten Teluk Wondama.

Kapolres Teluk Wondama mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk mengajak seluruh penggemar sepak bola agar tetap menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di Teluk Wondama selama gelaran piala dunia.

Baca juga: Mahfud MD gelar rapat koordinasi terkait tragedi Kanjuruhan

"Diharapkan tidak ada gesekan antarpendukung tim kontestan piala dunia serta selalu menjaga ketertiban berlalu lintas," ujarnya.

Kegiatan konvoi gabungan itu diperkirakan diikuti seribuan pendukung dari negara-negara kontestan Piala Dunia Qatar. Mereka menggunakan kendaraan roda dua dan empat tumpah ruah di jalanan utama Kota Wasior, mulai dari halaman Mapolres Teluk Wondama di Isui hingga berakhir di pelataran Pelabuhan Kuri Pasai Wasior.

Sepanjang jalur yang dilalui, para penggemar sepak bola yang terdiri dari berbagai kalangan dan usia termasuk anak-anak menampilkan beragam atraksi dan kreativitas untuk menunjukkan dukungan kepada tim kesayangan.

Mulai dari membawa dan melambaikan bendera dari ukuran mini hingga super besar, kostum tim dengan beragam model dan corak hingga mencoret-coret tubuh dengan bendera maupun logo tim idola.

Konvoi Piala Dunia itu juga menjadi pentas untuk menunjukkan negara kontestan mana yang memiliki basis pendukung paling besar di Kabupaten Teluk Wondama.
Pendukung Tim Samba Brazil turut meramaikan konvoi gabungan suporter bola di jalan-jalan utama Kota Wasior, ibu kota Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. (ANTARA/HO-Zack Tonu B)

Dari tampilan konvoi, setidaknya ada enam negara peserta yang memiliki jumlah pendukung terbanyak, yakni Belanda, Brazil, Jerman, Argentina, Spanyol dan Portugal.

Di bawah kelima negara itu ada Inggris, Perancis serta beberapa negara peserta lainnya dari belahan Afrika dan Eropa yang sudah biasa menjadi langganan Piala Dunia.

Histeria Piala Dunia semakin terasa di titik akhir konvoi di pelataran ruang tunggu Pelabuhan Wasior.

Para penggemar sepak bola berkumpul bersama membuat kawasan pelabuhan menjadi penuh warna warni dengan kostum dan bendera negara peserta Piala Dunia.

Baca juga: Jelang laga Persibaya dan Arema, sejumlah kendaraan dibakar massa

Mereka menari, menyanyi dan berjoget ria juga yel-yel mendukung tim kesayangan.

Masing-masing penggemar juga berkeyakinan tim idola mereka akan tampil sebagai pemenang Piala Dunia Qatar 2022.

Seorang penggemar timnas Belanda, Ishak Semuel Gasperz berkeyakinan tim Oranye akan mengukir sejarah di Qatar sebagai juara Piala Dunia untuk pertama kalinya.

"Belanda yang pegang kendali. Tetap juara. Tetap Belanda pegang satu bintang," ucap Ishak dengan penuh semangat.

Optimisme tinggi juga disuarakan pendukung tim nasional Jerman. Tim Panser diyakini akan tampil garang di Qatar hingga babak final dan keluar sebagai kampiun.

"Karena kami yakin Jerman tetap menang. Harapannya semoga Jerman menambah satu bintang menjadi 5 bintang," ucap Sendri, seorang penggemar sepak bola, yang mengakui mengidolakan penyerang timnas Jerman Thomas Muller.

Baca juga: Presiden FIFA turut berikan pernyataan gara-gara insiden tragis Kanjuruhan
 

Baca juga: Tim bekerja usut tragedi Kanjuruhan

Kericuhan terjadi usai pertandingan Derbi Super Jatim antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam.

Kericuhan tersebut bermula saat ribuan suporter Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah. Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri, barracuda. Sementara beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu pemain.

Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.

Ada kobaran api pada sejumlah titik di dalam stadion tersebut. Terlihat dua unit mobil polisi yang salah satunya adalah mobil K9 dibakar. Sementara satu mobil lainnya rusak parah dengan kaca pecah dan dalam posisi miring di bagian selatan tribun VIP. Baca selengkapnya: Ricuh setelah Arema FC dikalahkan Persebaya Surabaya

Baca juga: Kericuhan di Stadion Kanjuruhan mengakibatkan 127 orang kehilangan nyawa

Pewarta: Evarianus Supar

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022