Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat mendukung edukasi pelestarian hutan yang kini dimiliki oleh Arboretum Sylva Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak.
"Kehadiran Eco Edu Forest di Arboretum Sylva Untan Pontianak ini selain sebagai pelestarian lingkungan, juga sebagai sarana edukasi tentang berbagai jenis tumbuhan dan pohon yang terdapat di hutan Arboretum Sylva," kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Senin.
Apalagi, menurut dia, saat ini Arboretum Sylva Untan Eco Edu Forest menyediakan berbagai jenis flora dan pohon yang masih terlindungi.
"Sehingga kami sangat mendukung Untan Pontianak yang kini telah menyediakan fasilitas bagi para mahasiswa untuk melakukan penelitian serta edukasi bagi masyarakat umum tentang pepohonan yang ada di habitat Arboretum Sylva," ujarnya.
Dia juga berharap keberadaan Eco Edu Forest di Arboretum Sylva Untan ini bisa berfungsi sebagai pusat penelitian kehutanan, konservasi dan perlindungan hutan.
Dalam kesempatan itu, Edi mengajak kepada seluruh mahasiswa Fakultas Kehutanan Untan Pontianak menjadi garda terdepan dalam melestarikan dan menjaga hutan khususnya di Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar umumnya. Sebab hutan yang ada di Pulau Kalimantan ini adalah bagian dari paru-paru dunia.
"Pohon-pohon tersebut memproduksi oksigen khususnya yang ada di Kota Pontianak," ungkapnya.
Saat ini jumlah pohon yang terdata di Pemerintah Kota Pontianak tercatat 38.400 pohon. Pohon-pohon tersebut secara rutin dilakukan perawatan agar tetap tumbuh dengan baik. "Kita selalu melakukan perawatan untuk menjaga supaya pohon itu tumbuh dengan subur," kata Edi.
Sementara untuk penyediaan bibit-bibit pohon, pihaknya dibantu oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS), yang sebagian besar merupakan bibit khas hutan Kalimantan. Dirinya juga mempersilakan pihak swasta, BUMN/BUMD yang berkeinginan memberikan kontribusinya berupa bibit pohon melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
"Kami siap menerimanya untuk memperluas Ruang Terbuka Hijau (RTH) khususnya di Pontianak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kehadiran Eco Edu Forest di Arboretum Sylva Untan Pontianak ini selain sebagai pelestarian lingkungan, juga sebagai sarana edukasi tentang berbagai jenis tumbuhan dan pohon yang terdapat di hutan Arboretum Sylva," kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Senin.
Apalagi, menurut dia, saat ini Arboretum Sylva Untan Eco Edu Forest menyediakan berbagai jenis flora dan pohon yang masih terlindungi.
"Sehingga kami sangat mendukung Untan Pontianak yang kini telah menyediakan fasilitas bagi para mahasiswa untuk melakukan penelitian serta edukasi bagi masyarakat umum tentang pepohonan yang ada di habitat Arboretum Sylva," ujarnya.
Dia juga berharap keberadaan Eco Edu Forest di Arboretum Sylva Untan ini bisa berfungsi sebagai pusat penelitian kehutanan, konservasi dan perlindungan hutan.
Dalam kesempatan itu, Edi mengajak kepada seluruh mahasiswa Fakultas Kehutanan Untan Pontianak menjadi garda terdepan dalam melestarikan dan menjaga hutan khususnya di Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar umumnya. Sebab hutan yang ada di Pulau Kalimantan ini adalah bagian dari paru-paru dunia.
"Pohon-pohon tersebut memproduksi oksigen khususnya yang ada di Kota Pontianak," ungkapnya.
Saat ini jumlah pohon yang terdata di Pemerintah Kota Pontianak tercatat 38.400 pohon. Pohon-pohon tersebut secara rutin dilakukan perawatan agar tetap tumbuh dengan baik. "Kita selalu melakukan perawatan untuk menjaga supaya pohon itu tumbuh dengan subur," kata Edi.
Sementara untuk penyediaan bibit-bibit pohon, pihaknya dibantu oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS), yang sebagian besar merupakan bibit khas hutan Kalimantan. Dirinya juga mempersilakan pihak swasta, BUMN/BUMD yang berkeinginan memberikan kontribusinya berupa bibit pohon melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
"Kami siap menerimanya untuk memperluas Ruang Terbuka Hijau (RTH) khususnya di Pontianak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022