Pj. Bupati Landak, Provinsi Kalimantan Barat, Samuel, mengimbau kepada para pendidik di kabupaten itu untuk bisa memaksimalkan Platform Merdeka Belajar (PMB) yang sudah disiapkan oleh Kemendikbud Ristek agar para guru bisa terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di kabupaten itu.

"Pada Platform Merdeka Mengajar yang telah diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada awal tahun ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, berkarya, dan berkolaborasi," kata Samuel saat membacakan sambutan Mendikbud Ristek pada upacara peringatan hari Guru 2022 dan HUT PGRI ke-77 tahun ini di Landak, Jumat.

Menurutnya, platform tersebut dibuat berdasarkan kebutuhan yang ada di lapangan, bukan berdasarkan keinginan pihak Kemendikbud Ristek. Ini adalah perubahan besar cara kerja pemerintahan dalam melayani masyarakat.

Samuel menjelaskan dalam Platform Merdeka Mengajar, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, menggugah dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran, dan terkoneksi dengan dengan rekan sesama guru dari daerah lain.

Baca juga: Tantangan guru saat ini mendidik akhlak dan mental anak

Pj. Bupati Landak juga menyatakan bahwa sekarang sudah ada 50.000 Guru Penggerak dan tentunya kedepannya akan terus mendorong agar semakin banyak guru di seluruh penjuru Nusantara menjadi Guru Penggerak untuk memimpin roda perubahan pendidikan Indonesia.

"Kemendikbud juga terus membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak yang berbeda dengan program pendidikan yang ada selama ini. Program Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia," katanya.

Mereka adalah guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, yang mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya, dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya. Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas.

Samuel juga menyampaikan dalam sambutan Menteri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia tersebut diharapkan agar seluruh kepala daerah dapat segera mengangkat para Guru Penggerak untuk bisa menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah, para innovator di sekolah dan di lingkungan sekitar.

Baca juga: Guru penggerak terus berinisiatif dalam mengajar

"Begitu pula dengan program persiapan calon guru masa depan kita, khususnya melalui transformasi program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan yang kini beroriantasi pada praktik pengalaman lapangan, mengedepankan metode inkuiri, dan membiasakan guru melakukan refleksi. Inovasi lainnya adalah kini perkuliahan PPG jauh lebih terintegrasi dengan sekolah, kampus, dan masyarakat melalui sistem digital," kata Samuel.

Dia juga menyatakan bahwa ini bertujuan untuk melahirkan para pendidik sejati yang profesional dan adaptif, yang terus memprioritaskan kebutuhan peserta didik, dan yang selalu bersemangat untuk berkolaborasi dalam berinovasi. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyamakan arah perjalanan kita menuju satu tujuan bersama, yakni pendidikan Indonesia yang maju, berkualitas, dan memerdekakan.

"Saya selalu yakin bahwa ide-ide brilian perlu didukung dengan kesejahteraan para guru. Untuk itulah kami saat ini juga terus memprioritaskan pengangkatan guru honorer sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)," katanya.

Baca juga: PGRI Kapuas Hulu: Pengangkatan PPPK bisa atasi kekurangan guru

Baca juga: Guru harus memiliki lima karakter unggulan
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022