Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Praptono mengatakan guru harus memiliki lima karakter unggulan agar menghasilkan lulusan berkualitas serta mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui kurikulum merdeka.
"Kurikulum merdeka yang hadir mengusung semangat kesederhanaan, fleksibilitas, dan kontekstual harus dijalankan secara optimal agar anak didik kita dapat mengembangkan potensinya sehingga tujuan dari pendidikan nasional bisa kita wujudkan. Untuk itu, kita butuh guru-guru hebat," kata Praptono dalam "Sapa GTK Episode 9: Semangat dan Perjuangan Guru Memajukan Pendidikan" yang digelar daring diikuti dari Jakarta, Rabu.
Praptono menjelaskan, lima karakter unggulan itu adalah kemandirian, berorientasi pada peserta didik, terbiasa dengan budaya refleksi, mampu berinovasi, dan memiliki kematangan dari segi mental, moral, dan spiritual sehingga dapat menjalankan kode etik profesi dengan baik.
Baca juga: Buronan korupsi pembangunan asrama guru SMPN 2 Sajingan ditangkap
Baca juga: Nadiem Makarim targetkan 600 ribu guru honorer jadi P3K
Guru yang mandiri, menurut dia, adalah guru yang memiliki kesadaran dan tanggung jawab untuk belajar, sedangkan yang dimaksud berorientasi pada peserta didik adalah guru yang menerapkan pembelajaran dengan mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan belajar peserta didik.
"Kita juga ingin guru Indonesia terbiasa dengan budaya refleksi. Kita sudah merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, lalu kita refleksikan apakah yang dijalankan sudah berhasil? Kalau ada tantangan dan hambatan, diskusikan dengan teman sejawat untuk mendapatkan solusinya," ujar Praptono.
Ia berharap, guru-guru di Indonesia selalu melakukan inovasi pengembangan sekolah dengan berkolaborasi bersama orang tua, kepala sekolah, dan warga sekolah lainnya.
Baca juga: Sosialisasi "cyber bullying" di kalangan guru-siswa cegah terjadinya kekerasan
Praptono mengatakan bahwa kelima hal itu memang tidak mudah. Namun, dia yakin jika guru Indonesia memiliki harapan yang tinggi serta semangat kolaborasi dan mau bekerja keras, maka hal tersebut dapat diwujudkan.
Menurut dia, ada dua hal penting yang bisa dilakukan para guru yaitu rajin melakukan pembelajaran dan pelatihan dengan memanfaatkan berbagai fitur di Platform Merdeka Belajar, serta membudayakan belajar bersama dengan komunitas belajar.
"Untuk itu, komunitas belajar dalam satuan pendidikan, komunitas belajar antarsatuan pendidikan, atau bahkan (komunitas belajar) dengan daring itu harus bisa kita bangun dan kita wujudkan," kata Praptono.
Baca juga: Menteri Nadiem rekomendasikan Guru Penggerak jadi kepala sekolah
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta guru di daerah ini untuk menjaga integritas karena dunia pendidikan menjadi pelopor dalam melahirkan orang-orang yang memiliki integritas.
"Oleh karena itu, guru sebagai pencetaknya harus lebih dulu berintegritas. Orang yang punya integritas, cenderung berpikir jernih dan berhasil," kata Sutarmidji saat berkunjung ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kota Singkawang, Jumat.
Tidak hanya itu, katanya, guru juga harus menerapkan empat kunci sukses, yakni jujur, disiplin, dukungan orang terdekat, dan memiliki kemampuan.Baca selengkapnya: Sutarmidji minta guru jaga integritas
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kurikulum merdeka yang hadir mengusung semangat kesederhanaan, fleksibilitas, dan kontekstual harus dijalankan secara optimal agar anak didik kita dapat mengembangkan potensinya sehingga tujuan dari pendidikan nasional bisa kita wujudkan. Untuk itu, kita butuh guru-guru hebat," kata Praptono dalam "Sapa GTK Episode 9: Semangat dan Perjuangan Guru Memajukan Pendidikan" yang digelar daring diikuti dari Jakarta, Rabu.
Praptono menjelaskan, lima karakter unggulan itu adalah kemandirian, berorientasi pada peserta didik, terbiasa dengan budaya refleksi, mampu berinovasi, dan memiliki kematangan dari segi mental, moral, dan spiritual sehingga dapat menjalankan kode etik profesi dengan baik.
Baca juga: Buronan korupsi pembangunan asrama guru SMPN 2 Sajingan ditangkap
Baca juga: Nadiem Makarim targetkan 600 ribu guru honorer jadi P3K
Guru yang mandiri, menurut dia, adalah guru yang memiliki kesadaran dan tanggung jawab untuk belajar, sedangkan yang dimaksud berorientasi pada peserta didik adalah guru yang menerapkan pembelajaran dengan mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan belajar peserta didik.
"Kita juga ingin guru Indonesia terbiasa dengan budaya refleksi. Kita sudah merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, lalu kita refleksikan apakah yang dijalankan sudah berhasil? Kalau ada tantangan dan hambatan, diskusikan dengan teman sejawat untuk mendapatkan solusinya," ujar Praptono.
Ia berharap, guru-guru di Indonesia selalu melakukan inovasi pengembangan sekolah dengan berkolaborasi bersama orang tua, kepala sekolah, dan warga sekolah lainnya.
Baca juga: Sosialisasi "cyber bullying" di kalangan guru-siswa cegah terjadinya kekerasan
Praptono mengatakan bahwa kelima hal itu memang tidak mudah. Namun, dia yakin jika guru Indonesia memiliki harapan yang tinggi serta semangat kolaborasi dan mau bekerja keras, maka hal tersebut dapat diwujudkan.
Menurut dia, ada dua hal penting yang bisa dilakukan para guru yaitu rajin melakukan pembelajaran dan pelatihan dengan memanfaatkan berbagai fitur di Platform Merdeka Belajar, serta membudayakan belajar bersama dengan komunitas belajar.
"Untuk itu, komunitas belajar dalam satuan pendidikan, komunitas belajar antarsatuan pendidikan, atau bahkan (komunitas belajar) dengan daring itu harus bisa kita bangun dan kita wujudkan," kata Praptono.
Baca juga: Menteri Nadiem rekomendasikan Guru Penggerak jadi kepala sekolah
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta guru di daerah ini untuk menjaga integritas karena dunia pendidikan menjadi pelopor dalam melahirkan orang-orang yang memiliki integritas.
"Oleh karena itu, guru sebagai pencetaknya harus lebih dulu berintegritas. Orang yang punya integritas, cenderung berpikir jernih dan berhasil," kata Sutarmidji saat berkunjung ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kota Singkawang, Jumat.
Tidak hanya itu, katanya, guru juga harus menerapkan empat kunci sukses, yakni jujur, disiplin, dukungan orang terdekat, dan memiliki kemampuan.Baca selengkapnya: Sutarmidji minta guru jaga integritas
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022