Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri yang menggeledah indekos terduga teroris berinisial DU alias JJ, Dukuh Ngruki RT 01/RW 16, Desa Cemani, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, menemukan buku-buku iqra.

Densus pada kegiatan penggeledahan di indekos terduga terorisme tersebut berlangsung sekitar 1 jam.

Menurut Kapala Desa Cemani Hadi Indrianto, kegiatan penggeledahan rumah terduga teroris berlangsung selama 1 jam. Selama penggeledahan itu, tidak menemukan benda berbahaya.

"Densus 88 menemukan buku kecil iqra dan tidak ada barang membahayakan," kata Hadi usai menjadi saksi dalam penggeledahan itu.

Menurut dia, buku-buku tersebut ditemukan di dalam dan di atas lemari.

Hadi mengaku mengenal sosok terduga teroris DU bukan warga Desa Cemani, melainkan warga Kampung Bratan, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo.

Dijelaskan pula bahwa DU tinggal di Cemani Sukoharjo ini hanya indekos. Kartu tanda penduduk (KTP) yang bersangkutan asli warga Kota Surakarta (Solo).

DU bekerja setiap hari sebagai penjual buah di Desa Gentan, Kecamatan Baki, Sukoharjo.

Ia mengatakan bahwa Densus 88 menangkap DU di jalan, atau saat yang bersangkutan akan berjualan buah di Desa Gentan, Kecamatan Baki, Sukoharjo.

Selain menangkap DU, Densus juga menangkap terduga teroris berinisial P (43), warga Kelurahan Toriyo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.

Selanjutnya menangkap M (43), warga Kelurahan Parangnjoro, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, kemudian menangkap YH (51), warga Dukuh Sanggrahan Makamhaji Kartasura Sukoharjo.

Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar mengatakan 16 tersangka dugaan tindak pidana terorisme, yang ditangkap di Sumatera Barat, Jumat (25/3), terafiliasi dengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII).

"Memiliki niat untuk menggulingkan pemerintahan yang sah apabila NKRI sedang dalam keadaan kacau, chaos," kata Aswin saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Kelompok tersebut berencana ingin menggulingkan pemerintahan RI yang sah, lanjutnya. Para tersangka teroris itu terhubung dengan kelompok NII di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Bali, serta merekrut anggota secara masif di wilayah Sumatera Barat dengan melibatkan anak-anak di bawah umur.

Aswin menyebutkan tersangka teroris tersebut juga memiliki keinginan mengubah ideologi Pancasila dengan ideologi Syariat Islam secara kaffah. Mereka rutin berlatih melakukan kegiatan i’dad (latihan ala militer), tambahnya. Baca selengkapnya: Densus 88 sebut 16 tersangka teroris di Sumbar terafiliasi kelompok Negara Islam Indonesia

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022