Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, binaan PLN Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Singkawang memanfaatkan limbah pembakaran batu bara PLTU atau Fly Ash & Bottom Ash (FABA) agar bernilai ekonomis.
"UMKM di sekitar PLTU Bengkayang yang diberdayakan untuk memanfaatkan FABA sebagai upaya kami ikut mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar. FABA tersedia dan tinggal dimanfaatkan," ujar Manager UPDK PLN Singkawang, Erfan Julianto saat dihubungi di Singkawang, Senin.
Ia menjelaskan pemanfaatan limbah FABA saat ini oleh pelaku UMKM yakni pembuatan batoko, gorong-gorong dan pengecoran jalan komplek. Sejauh ini menurutnya FABA yang merupakan alternatif pasir gratis bagi pelaku UMKM dan masyarakat.
"FABA gratis di sini tinggal ambil dan bawa kendaraan sendiri. Syaratnya hanya ajukan saja permohonan untuk pemanfaatan FABA" jelas dia.
Ia menyebutkan, selain pemberdayaan UMKM, pihaknya juga memproduksi batako dan lainnya. Produksi tersebut juga disumbangkan kepada fasilitas publik seperti masjid, TPA dan lainnya.
"Jadi kami juga memberikan bantuan batok, tinggal ajukan. Secara total selama 2022 ini pemanfaatan FABA PLTU Bengkayang sudah 26.772 ton," ucap Erfan.
Sementara itu, K3 ULP Singkawang, Mauludin mengatakan bahwa setiap harinya sekitar 60 ton FABA PLTU Bengkayang keluar dimanfaatkan masyarakat dan pihak lainnya.
"Selain pemanfaatan untuk batoko atau sejenisnya, FABA juga banyak digunakan untuk penimbunan. Saat ini seperti untuk penimbunan Jembatan Sungai Sambas besar manfaatkan FABA PLTU Bengkayang," jelas dia.
Ia mengajak masyarakat memanfaatkan limbah batu bara tersebut dan dipastikan saat ini masih gratis. Masyarakat yang ingin menggunakan hanya mengajukan dan membawa kendaraan.
"Kemudian untuk membawa FABA kendaraan dipastikan ditutup agar tidak debu dan lainnya. Silahkan manfaatkan FABA ini," ajak Mauludin.
Baca juga: PLN manfaatkan FABA PLTU Ropa untuk bedah rumah prajurit TNI KODIM 1603 Sikka
Baca juga: PLN gunakan limbah batu bara sebagai pendorong ekonomi nasional
Baca juga: PLN siap optimalkan pemanfaatan FABA, dorong kualitas lingkungan yang lebih baik
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"UMKM di sekitar PLTU Bengkayang yang diberdayakan untuk memanfaatkan FABA sebagai upaya kami ikut mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar. FABA tersedia dan tinggal dimanfaatkan," ujar Manager UPDK PLN Singkawang, Erfan Julianto saat dihubungi di Singkawang, Senin.
Ia menjelaskan pemanfaatan limbah FABA saat ini oleh pelaku UMKM yakni pembuatan batoko, gorong-gorong dan pengecoran jalan komplek. Sejauh ini menurutnya FABA yang merupakan alternatif pasir gratis bagi pelaku UMKM dan masyarakat.
"FABA gratis di sini tinggal ambil dan bawa kendaraan sendiri. Syaratnya hanya ajukan saja permohonan untuk pemanfaatan FABA" jelas dia.
Ia menyebutkan, selain pemberdayaan UMKM, pihaknya juga memproduksi batako dan lainnya. Produksi tersebut juga disumbangkan kepada fasilitas publik seperti masjid, TPA dan lainnya.
"Jadi kami juga memberikan bantuan batok, tinggal ajukan. Secara total selama 2022 ini pemanfaatan FABA PLTU Bengkayang sudah 26.772 ton," ucap Erfan.
Sementara itu, K3 ULP Singkawang, Mauludin mengatakan bahwa setiap harinya sekitar 60 ton FABA PLTU Bengkayang keluar dimanfaatkan masyarakat dan pihak lainnya.
"Selain pemanfaatan untuk batoko atau sejenisnya, FABA juga banyak digunakan untuk penimbunan. Saat ini seperti untuk penimbunan Jembatan Sungai Sambas besar manfaatkan FABA PLTU Bengkayang," jelas dia.
Ia mengajak masyarakat memanfaatkan limbah batu bara tersebut dan dipastikan saat ini masih gratis. Masyarakat yang ingin menggunakan hanya mengajukan dan membawa kendaraan.
"Kemudian untuk membawa FABA kendaraan dipastikan ditutup agar tidak debu dan lainnya. Silahkan manfaatkan FABA ini," ajak Mauludin.
Baca juga: PLN manfaatkan FABA PLTU Ropa untuk bedah rumah prajurit TNI KODIM 1603 Sikka
Baca juga: PLN gunakan limbah batu bara sebagai pendorong ekonomi nasional
Baca juga: PLN siap optimalkan pemanfaatan FABA, dorong kualitas lingkungan yang lebih baik
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022