Jakarta (ANTARA) - PT PLN Indonesia Power (PLN IP) Unit PLTU Bengkayang mencatatkan sebagai performa pembangkit terbaik dengan meraih penghargaan Foder Free (Force Outage Derating Free) karena bebas gangguan baik turun beban maupun trip selama 152 hari sepanjang 2023.
Manajer PLN IP PLTU Bengkayang Slamet Muji Raharjo mengungkapkan penghargaan performa pembangkit terbaik tersebut tak lepas dari program strategis yang diterapkan di antaranya realibility excelence, efficiency optimization, green energy & environment, program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) serta aspek safety.
"Keberhasilan PLTU Bengkayang tak lepas dari sinergi, usaha, kerja keras, dan perjuangan dari Insan PLN IP PLTU Bengkayang dalam menjalankan tugas dan terimplementasikannya ke dalam program-program strategis," jelasnya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Sementara itu, dalam acara Town Hall Meeting PLN 2024 dengan tema "Looking Back to Move Forward", Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan seluruh pencapaian PLN saat ini tak lepas dari komitmen kuat diiringi dengan kerja keras dari seluruh insan yang mampu beranjak dari masa lampau.
"PLN kini ini mampu membukukan laba tertinggi dalam sejarah selama tiga tahun berturut-turut, digitalisasi, dan transformasi yang dijalankan menjadikan perusahaan lebih lincah serta mampu bergerak cepat dan dinamis dalam menjawab segala tantangan. Dengan mengetahui kelemahan, kekurangan, dan hambatan, disertai niat dan kerja keras, segala hambatan dapat diselesaikan," ujarnya.
Slamet menambahkan saat ini PLTU Bengkayang juga telah menerapkan cofiring biomassa dari pelet tandan kosong kelapa sawit sebesar lima persen.
Selain telah menjadi komitmen dalam membantu pemerintah untuk mencapai net zero emission pada 2060, menurut dia, cofiring biomassa juga merupakan salah satu green booster dalam program akselerasi peningkatan bauran energi terbarukan di tanah air.
"PLTU Bengkayang 2x50 MW saat ini melistriki sebagian besar wilayah Kalimantan Barat dengan masuk ke Sistem Khatulistiwa melalui saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 KV," sebut Slamet.