Pemerintah melalui PLN tak henti melakukan percepatan program Listrik Desa (Lisdes) di Provinsi Kalbar sebagai upaya menuntaskan 300 desa yang saat ini masih mengalami gelap gulita.

"Percepatan dilakukan agar desa yang belum berlistrik bisa terang benderang. Biasanya realisasi listrik desa per tahun capai Rp3 miliar di Kalbar. Tahun depan akan ada percepatan tiga kali lipat dengan anggara hampir Rp1 triliun," ujar General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalbar, Mochamad Soffin Hadi di Pontianak, Sabtu.

Ia mengatakan untuk menuntaskan 300 desa yang sama sekali tidak memiliki listrik butuh investasi PLN sebesar Rp5 triliun.

"Dana Rp5 triliun itu hampir sama dengan APBD Kalbar. Jadi terbilang besar invetasi untuk itu. Meski demikian perlu percepatan untuk menuntaskan desa yang belum berlistrik. Kembali, kami prioritaskan listrik desa di Kalbar untuk kemajuan daerah," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan peningkatan indeks desa mandiri atau IDM membutuhkan ketersediaan akses kelistrikan yang cukup di seluruh desa.

"Masih ada desa di Kalbar yang saat ini belum berlistrik, perlu upaya keras kita bersama. Kami siap bersinergi dan berkolaborasi dengan PT PLN agar semakin banyak masyarakat desa yang menikmati listrik," kata dia.

Ia menjelaskan ada beberapa lokasi desa yang memang sulit terjangkau oleh listrik konvensional dari PLN. Untuk itu, pihaknya akan berkolaborasi dengan PLN untuk mencari potensi alternatif energi setempat yang bisa dijadikan pembangkit listrik.

"Di Kalbar ini banyak sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan pembangkit listrik, meski berskala kecil, namun dapat menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan listrik di daerah yang memang sulit atau tidak memungkinkan dialiri listrik PLN," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022