Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyerahkan bantuan benih cabai dan sarana produksi pertanian (saprodi) untuk delapan desa sebagai upaya mendorong diversifikasi produk olahan cabai.
"Kali ini bantuan diberikan kepada delapan desa di Kecamatan Sungai Ambawang. Bantuan benih dan saprodi diserahkan kepada para kepala desa di Halaman Rumah Adat Jawa Desa Kampung Jawa Tengah, Kecamatan Sungai Ambawang," katanya di Sungai Ambawang, Senin.
Kedelapan desa tersebut yakni Puguk, Durian, Mega Timur, Malaya, Jawa Tengah, Pancaroba, Teluk Bakung, dan Simpang Kanan.
Muda menjelaskan pemberian bantuan benih dan saprodi dilakukan menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo terkait upaya pengendalian inflasi daerah, yakni untuk menyikapi tingginya harga jual komoditas cabai yang menjadi salah satu penyumbang teratas angka inflasi.
"Paling tidak kita bisa sedikit menahan untuk daerah-daerah yang rentan. Karena memang cabai itu tetap masuk lima besar komponen inflasi. Dia selalu berada pada posisi antara satu sampai tiga dan itu masalahnya," katanya.
Lebih jauh, Muda mengatakan pemberian benih cabai dan saprodi tak sebatas untuk menangani inflasi. Namun, juga menjadi upaya pemberdayaan masyarakat dengan tujuan akhir menciptakan peluang wirausaha baru di bidang pengolahan cabai.
"Cabai ini bisa diolah menjadi berbagai produk olahan seperti bon cabai, saus sambal, pasta cabai, sambal bajak, manisan cabai, dan berbagai produk olahan lainnya. Jadi, ini bisa untuk menciptakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah baru di bidang pengolahan cabai, sehingga makin banyak juga peluang untuk kegiatan anak-anak muda kita untuk berwirausaha," katanya.
Dalam skala rumah tangga, lanjut Muda, pembudidayaan cabai tidak saja dapat memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga, tapi juga membuka peluang tambahan penghasilan.
"Pembagian benih cabai ini bisa menjadi media belajar pertanian bagi generasi muda yang nantinya bisa menjadi ruang untuk pendapatan tambahan keluarga. Apalagi bagi daerah Sungai Ambawang yang merupakan pintu masuk Kubu Raya dan Kota Pontianak serta sebagai daerah pergudangan dan properti, ini punya peluang yang besar," tuturnya.
Muda menegaskan pihaknya tak sebatas membagikan benih cabai dan saprodi kepada masyarakat, melainkan ikut memastikan bahwa nantinya komoditas cabai yang ditanam akan diolah hingga produk jadi.
"Kita akan lihat perkembangannya hingga menjadi produk kemasan. Ini akan melibatkan lintas perangkat daerah terkait termasuk untuk percepatan urusan perizinan berusahanya. Kita bikin bagaimana tempat kita bisa menjadi persinggahan karena memang peluangnya besar karena dekat dengan kota," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Kali ini bantuan diberikan kepada delapan desa di Kecamatan Sungai Ambawang. Bantuan benih dan saprodi diserahkan kepada para kepala desa di Halaman Rumah Adat Jawa Desa Kampung Jawa Tengah, Kecamatan Sungai Ambawang," katanya di Sungai Ambawang, Senin.
Kedelapan desa tersebut yakni Puguk, Durian, Mega Timur, Malaya, Jawa Tengah, Pancaroba, Teluk Bakung, dan Simpang Kanan.
Muda menjelaskan pemberian bantuan benih dan saprodi dilakukan menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo terkait upaya pengendalian inflasi daerah, yakni untuk menyikapi tingginya harga jual komoditas cabai yang menjadi salah satu penyumbang teratas angka inflasi.
"Paling tidak kita bisa sedikit menahan untuk daerah-daerah yang rentan. Karena memang cabai itu tetap masuk lima besar komponen inflasi. Dia selalu berada pada posisi antara satu sampai tiga dan itu masalahnya," katanya.
Lebih jauh, Muda mengatakan pemberian benih cabai dan saprodi tak sebatas untuk menangani inflasi. Namun, juga menjadi upaya pemberdayaan masyarakat dengan tujuan akhir menciptakan peluang wirausaha baru di bidang pengolahan cabai.
"Cabai ini bisa diolah menjadi berbagai produk olahan seperti bon cabai, saus sambal, pasta cabai, sambal bajak, manisan cabai, dan berbagai produk olahan lainnya. Jadi, ini bisa untuk menciptakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah baru di bidang pengolahan cabai, sehingga makin banyak juga peluang untuk kegiatan anak-anak muda kita untuk berwirausaha," katanya.
Dalam skala rumah tangga, lanjut Muda, pembudidayaan cabai tidak saja dapat memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga, tapi juga membuka peluang tambahan penghasilan.
"Pembagian benih cabai ini bisa menjadi media belajar pertanian bagi generasi muda yang nantinya bisa menjadi ruang untuk pendapatan tambahan keluarga. Apalagi bagi daerah Sungai Ambawang yang merupakan pintu masuk Kubu Raya dan Kota Pontianak serta sebagai daerah pergudangan dan properti, ini punya peluang yang besar," tuturnya.
Muda menegaskan pihaknya tak sebatas membagikan benih cabai dan saprodi kepada masyarakat, melainkan ikut memastikan bahwa nantinya komoditas cabai yang ditanam akan diolah hingga produk jadi.
"Kita akan lihat perkembangannya hingga menjadi produk kemasan. Ini akan melibatkan lintas perangkat daerah terkait termasuk untuk percepatan urusan perizinan berusahanya. Kita bikin bagaimana tempat kita bisa menjadi persinggahan karena memang peluangnya besar karena dekat dengan kota," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023