Ketua Komisi III DPRD Bengkayang, Kalimantan Barat, Martinus Khiu menilai Rumah Baluk yang merupakan Rumah Adat Dayak Bidayuh perlu perbaikan setelah terdampak banjir beberapa waktu lalu.
"Kami telah melakukan meninjau Rumah Baluk di Sebujit, Kecamatan Siding dan ini perlu segera diperbaiki. Lokasi ini setiap tahunnya sudah menjadi lokasi digelar Gawai Nyobeng yang sudah masuk dalam agenda kalender wisata nasional," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Selasa.
Ia menambahkan bahwa dari hasil kunjungan terdapat beberapa kondisi Rumah Baluk pasca banjir sangat memprihatinkan sehingga perlu segara mendapatkan perhatian.
Pihaknya akan mendorong agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Bengkayang melakukan perencanaan detail untuk perbaikan fasilitas yang rusak, agar bisa diperjuangkan anggarannya di Kementerian.
"Tindak lanjutnya nanti kami akan rapat dengan pendapat bersama OPD teknis. Semoga Gawai Nyobeng Serumpun 2023 yang sudah masuk Kalendar Wisata Nasional dapat berjalan dengan baik sesuai harapan kita bersama," harap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bengkayang, I Made Putra Negera menyatakan Nyobeng di Sebujit pada 2023 rencananya akan diadakan. Kemudian terkait dengan perbaikan destinasi wisata budaya saat ini wewenang ada di OPD lainnya.
"Untuk penyelenggaraan Kegiatan Nyobeng nanti ada bantuan hibah dari pemerintah daerah," kata dia.
Agenda wisata di Kabupaten Bengkayang berupa Festival Internasional Budaya Dayak Bidayuh yang berangkat dari ritual adat Dayak Bidayuh Desa Hlibuei Dusun Sebujit yang dikenal Nyobeng mampu menarik minat wisatawan mancanegara (wisman) terutama dari Malaysia.
Letak Sebujit dari pusat kota Bengkayang berjarak sekitar 72 kilometer. Dengan lokasi Kabupaten Bengkayang yang berbatasan darat langsung dengan Malaysia, menjadi peluang besar untuk mendatangkan wisatawan untuk hadir.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Kami telah melakukan meninjau Rumah Baluk di Sebujit, Kecamatan Siding dan ini perlu segera diperbaiki. Lokasi ini setiap tahunnya sudah menjadi lokasi digelar Gawai Nyobeng yang sudah masuk dalam agenda kalender wisata nasional," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Selasa.
Ia menambahkan bahwa dari hasil kunjungan terdapat beberapa kondisi Rumah Baluk pasca banjir sangat memprihatinkan sehingga perlu segara mendapatkan perhatian.
Pihaknya akan mendorong agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Bengkayang melakukan perencanaan detail untuk perbaikan fasilitas yang rusak, agar bisa diperjuangkan anggarannya di Kementerian.
"Tindak lanjutnya nanti kami akan rapat dengan pendapat bersama OPD teknis. Semoga Gawai Nyobeng Serumpun 2023 yang sudah masuk Kalendar Wisata Nasional dapat berjalan dengan baik sesuai harapan kita bersama," harap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bengkayang, I Made Putra Negera menyatakan Nyobeng di Sebujit pada 2023 rencananya akan diadakan. Kemudian terkait dengan perbaikan destinasi wisata budaya saat ini wewenang ada di OPD lainnya.
"Untuk penyelenggaraan Kegiatan Nyobeng nanti ada bantuan hibah dari pemerintah daerah," kata dia.
Agenda wisata di Kabupaten Bengkayang berupa Festival Internasional Budaya Dayak Bidayuh yang berangkat dari ritual adat Dayak Bidayuh Desa Hlibuei Dusun Sebujit yang dikenal Nyobeng mampu menarik minat wisatawan mancanegara (wisman) terutama dari Malaysia.
Letak Sebujit dari pusat kota Bengkayang berjarak sekitar 72 kilometer. Dengan lokasi Kabupaten Bengkayang yang berbatasan darat langsung dengan Malaysia, menjadi peluang besar untuk mendatangkan wisatawan untuk hadir.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023