Pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, beserta seluruh pemangku kepentingan terkait tidak memberlakukan skrining atau penapisan khusus bagi penumpang pesawat asal Tiongkok yang tiba di Pulau Dewata.

"Kami berdiskusi langsung dengan jajaran Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di sini begitu informasi (kedatangan penumpang asal Tiongkok ke Bali) itu kami dapat. Dan di sini tidak ada treatment khusus," ujar General Manager PT. Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Handy Heryudhitiawan, Senin.

Pada Minggu (22/1) kemarin, sebanyak 210 orang penumpang pesawat asal Tiongkok dengan penerbangan carter maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT2648 tiba di Bandara Bali.

Penerbangan carter tersebut menjadi penerbangan perdana dari Tiongkok ke Bali sejak Pemerintah Tiongkok mengizinkan warganya untuk kembali bepergian ke luar negeri sejak 8 Januari lalu.

Baca juga: China tunda tes CPNS karena pandemi COVID-19
Handy Heryudhitiawan mengatakan pihaknya memberlakukan prosedur yang sama termasuk dalam proses skrining kesehatan bagi penumpang pesawat udara yang tiba di bali dari seluruh negara termasuk Tiongkok.

"Semua treatment, semua perlakuan sama dari semua penumpang internasional yang masuk Bali," kata dia.

Prosedur skrining yang harus dijalani oleh seluruh penumpang penerbangan internasional yang tiba di Bandara Bali diantaranya adalah pemeriksaan suhu tubuh dengan alat thermo scanner yang dipasang di terminal kedatangan dan diawasi oleh petugas KKP.

Nantinya, apabila ditemukan penumpang yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celcius apabila diperlukan tes antigen terhadap penumpang maka prosedur tes itu akan dilakukan yang apabila perlu dilanjutkan dengan tes PCR sesuai kebijakan KKP Kelas I Denpasar.

Selain itu semua penumpang internasional juga harus sudah melakukan vaksinasi COVID-19 lengkap dan dibuktikan dengan sertifikat vaksinasi.

Petugas kesehatan KKP juga akan melakukan profiling jika menemukan kondisi penumpang yang terlihat tidak fit akan dipisahkan dengan penumpang lainnya yang tiba di Bali untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Sejauh ini sepanjang kami diskusi dengan KKP belum ditemukan, semuanya terpenuhi. Semuanya bisa memenuhi syarat untuk masuk ke Indonesia karena kondisi COVID-19 di beberapa negara juga menjadi atensi kami. Tapi dengan melihat kondisi herd immunity dan capaian vaksinasi di Indonesia maka Insya Allah kita kuat," tambah Handy Heryudhitiawan

Baca juga: China setop publikasi data COVID-19
 

Aktivitas masyarakat di Beijing mulai normal yang dapat dilihat dari situasi lalu lintas dan alat transportasi umum di ibu kota China itu yang sudah mulai padat sejak Senin (19/12).

Pemandangan tersebut berbeda dengan situasi dua pekan sebelumnya saat terjadi lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron yang menyebabkan banyak warga tidak bisa melakukan aktivitas di luar rumah karena terkena infeksi saluran pernapasan atas.

"Beijing akan membatalkan aturan-aturan untuk memulihkan kegiatan produksi dan aktivitas masyarakat sesegera mungkin," kata juru bicara Pemerintah Kota Beijing kepada pers, Senin.

Selain menghapus persyaratan hasil tes PCR negatif COVID-19 selama tiga kali dalam tiga hari bagi orang yang hendak bepergian ke Beijing, aturan tersebut juga berlaku di kalangan industri non-impor, agen properti, layanan akomodasi, perpustakaan, museum, galeri seni, objek wisata, dan pabrik. Baca selengkapnya: Transportasi umum di ibu kota China mulai padat

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023