Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa tektonik dangkal dengan magnitudo 5 mengguncang wilayah selatan Bali, Jumat sore, dan tidak berpotensi tsunami.

"Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima di Denpasar, Jumat.

Berdasarkan pantauan BMKG, gempa terjadi sekitar pukul 16.28 WITA berlokasi di laut pada jarak 90 kilometer arah Selatan Kota Denpasar pada kedalaman 53 kilometer (km).

Ada pun episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 9,67 derajat Lintang Selatan, 115,15 derajat Bujur Timur.

Ia menambahkan mencermati lokasi episentrum dan kedalaman gempa, jenis gempa bumi yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat aktivitas subduksi.

Baca juga: Pentingnya literasi digital hadapi kecanggihan teknologi

Hasil analisis mekanisme sumber, kata dia, menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Ada pun dampak gempa ini dirasakan di daerah Badung dengan skala intensitas II-III MMI yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seperti truk yang sedang melintas.

Kemudian gempa dirasakan di daerah Karangasem dan Denpasar dengan skala intensitas II MMI yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Berdasarkan pantauan BMKG, hingga pukul 16.50 WITA, hasil pengamatan belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

BMKG mengimbau agar tetap tenang dan menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," imbuhnya.

Baca juga: Masyarakat Bengkulu waspada gempa berkekuatan 8,9 magnitudo
 
 

Negara-negara Pasifik dan kelompok kemanusiaan berjuang untuk membangun komunikasi dengan Tonga pada Minggu (16/1) setelah tsunami yang dipicu erupsi gunung berapi besar memutuskan sambungan telepon dan internet serta meningkatkan kekhawatiran bagi negara kepulauan kecil itu.

Gunung berapi bawah laut di lepas pantai Tonga meletus pada Sabtu (15/1) yang memicu peringatan tsunami dan perintah mengungsi di pesisir Tonga serta beberapa pulau Pasifik Selatan di mana rekaman di media sosial menunjukkan gelombang menghantam rumah-rumah di pesisir.

Saluran internet dan telepon terputus pada sekitar pukul 18.40 waktu setempat, Sabtu yang mengakibatkan 105.000 penduduk di pulau-pulau tersebut hampir tidak bisa dikontak.

“Gambar erupsi gunung berapi di dekat Tonga sangat memprihatinkan,” kata Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dalam keterangannya di Instagram. Baca selengkapnya: Letusan gunung api bawah laut Tonga picu tsunami kian memprihatinkan


 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023