Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan rencana pembangunan Jembatan Garuda yang akan menghubungkan Jalan Bardanadi-Siantan masih bergulir atau tahap penggodokan.
"Saat ini progres pembangunan Jembatan Garuda tengah melengkapi data baik secara administrasi maupun teknis seraya berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Nantinya, pembangunan Jembatan Garuda akan berbentuk Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)," ujar Edi, di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu.
Ia menjelaskan bahwa proses pembangunan jembatan harus melalui mekanisme persetujuan Menteri PUPR, tim yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bappenas, dan lainnya.
Terkait pembangunan jembatan tersebut telah dilakukan lagi focus group discussion (FGD). Melalui FGD yang digelar semua pihak terkait turut membahas masalah teknis rencana pembangunan Jembatan Garuda, baik itu dampak, manfaat, regulasi dan berbagai hal untuk mempersiapkan pembangunan jembatan dengan desain mewah ini.
"Apabila sudah mendapat lampu hijau, kemudian dilanjutkan tahapan selanjutnya seperti penyusunan draf, kaitan kontribusi yang diperoleh Pemerintah Kota Pontianak dan lain sebagainya," ujarnya pula.
Menurutnya, untuk membangun jembatan tersebut memang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, pembangunannya akan dibiayai oleh investor dengan sistem KPBU.
Rencananya Jembatan Garuda ini menggunakan sistem tol berbayar. Terkait tarif, pihaknya nanti akan mengkaji lebih matang berdasarkan kemampuan masyarakat.
"Sama halnya dengan ferry penyeberangan yang digunakan masyarakat saat ini untuk menyeberangi sungai dari Pontianak Kota ke Pontianak Utara atau sebaliknya, masyarakat dikenakan tarif penyeberangan," katanya lagi.
Untuk mematangkan perencanaan pembangunan, koordinasi dengan pemerintah pusat juga masih berlangsung. Sementara pemrakarsa pembangunan melengkapi persyaratan teknis dan sebagainya.
"Pembahasan pembangunan Jembatan Garuda tidak hanya saat ini saja, tetapi akan ada diskusi lebih lanjut untuk mematangkan perencanaan, melengkapi dan menyempurnakan pembangunan," kata Edi pula.
Jembatan Garuda ini mencerminkan kemajuan Kota Pontianak yang modern dengan desain yang spektakuler.
Ia berharap kehadiran jembatan ini nantinya bisa mengatasi persoalan transportasi dan kemacetan di kedua wilayah, apalagi pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas I juga tengah dibangun, sehingga kemacetan yang kerap terjadi bisa terurai.
"Dampak ekonominya sangat besar karena sirkulasi transportasi dan mobilitas lebih lancar dan cepat. Selain itu pula akan menjadi landmark dan objek wisata," kata dia lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Saat ini progres pembangunan Jembatan Garuda tengah melengkapi data baik secara administrasi maupun teknis seraya berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Nantinya, pembangunan Jembatan Garuda akan berbentuk Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)," ujar Edi, di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu.
Ia menjelaskan bahwa proses pembangunan jembatan harus melalui mekanisme persetujuan Menteri PUPR, tim yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bappenas, dan lainnya.
Terkait pembangunan jembatan tersebut telah dilakukan lagi focus group discussion (FGD). Melalui FGD yang digelar semua pihak terkait turut membahas masalah teknis rencana pembangunan Jembatan Garuda, baik itu dampak, manfaat, regulasi dan berbagai hal untuk mempersiapkan pembangunan jembatan dengan desain mewah ini.
"Apabila sudah mendapat lampu hijau, kemudian dilanjutkan tahapan selanjutnya seperti penyusunan draf, kaitan kontribusi yang diperoleh Pemerintah Kota Pontianak dan lain sebagainya," ujarnya pula.
Menurutnya, untuk membangun jembatan tersebut memang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, pembangunannya akan dibiayai oleh investor dengan sistem KPBU.
Rencananya Jembatan Garuda ini menggunakan sistem tol berbayar. Terkait tarif, pihaknya nanti akan mengkaji lebih matang berdasarkan kemampuan masyarakat.
"Sama halnya dengan ferry penyeberangan yang digunakan masyarakat saat ini untuk menyeberangi sungai dari Pontianak Kota ke Pontianak Utara atau sebaliknya, masyarakat dikenakan tarif penyeberangan," katanya lagi.
Untuk mematangkan perencanaan pembangunan, koordinasi dengan pemerintah pusat juga masih berlangsung. Sementara pemrakarsa pembangunan melengkapi persyaratan teknis dan sebagainya.
"Pembahasan pembangunan Jembatan Garuda tidak hanya saat ini saja, tetapi akan ada diskusi lebih lanjut untuk mematangkan perencanaan, melengkapi dan menyempurnakan pembangunan," kata Edi pula.
Jembatan Garuda ini mencerminkan kemajuan Kota Pontianak yang modern dengan desain yang spektakuler.
Ia berharap kehadiran jembatan ini nantinya bisa mengatasi persoalan transportasi dan kemacetan di kedua wilayah, apalagi pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas I juga tengah dibangun, sehingga kemacetan yang kerap terjadi bisa terurai.
"Dampak ekonominya sangat besar karena sirkulasi transportasi dan mobilitas lebih lancar dan cepat. Selain itu pula akan menjadi landmark dan objek wisata," kata dia lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023