Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan kader posyandu di Puskesmas Tanjung Hulu bisa menjadi percontohan dalam upaya menurunkan stunting di Kota Pontianak dengan melakukan gerakan pemberian makanan bergizi selama 90 hari.

Edi Kamtono berharap gerakan tersebut bisa lebih besar dengan menyentuh di seluruh kelurahan di Pontianak.

“Puskesmas Tanjung Hulu di Kecamatan Pontianak Timur sudah melakukan gerakan pembagian telur sejak dua tahun lalu. Pemberian telur itu langsung dilakukan oleh kader posyandu dan dilihat langsung sampai ke mulut anak,” kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Rabu. 

Edi mengatakan, Puskesmas Tanjung Hulu itu kembali melakukan terobosan dengan memberikan menu makanan bergizi bervariasi pada anak terpapar stunting setiap hari. Menurutnya langkah tersebut bisa menjadi contoh untuk digerakkan yang bisa dilakukan di setiap kelurahan.

Menurut Edi, alokasi anggaran yang didapat oleh Puskesmas di Tanjung Hulu itu dari hasil ngamen amal peduli stunting yang dilakukan belum lama ini oleh teman-teman musisi. Hasilnya didapat Rp4,5 juta. Dari angka itu sudah dihitung dan bisa menangani delapan anak terpapar stunting.

"Penanganannya diberikan makanan bergizi setiap hari selama 90 hari. Saya dia, dengan pemberian makanan bergizi setiap hari oleh para kader posyandu di Puskesmas Tanjung Hulu, akan terdapat perbaikan gizi. Dengan begitu harapannya para anak ini bisa terbebas dari stunting," ujar Edi.

Gerakan pemberian makanan selama tiga bulan ini ingin dia skalanya dilebarkan. Setiap Puskesmas di tiap kelurahan bisa melakukan hal yang sama. 

"Kuncinya di sini adalah pergerakan para kader posyandu. Jika kader nya bergerak memberi makanan bergizi setiap hari pada penderita stunting selama tiga bulan. Saya pun optimis angka stunting yang kini berada di 19,7 persen bisa turun di 10 persen," kata Edi.

Wali Kota Pontianak, soal anggaran penanganan stunting, pandangan dia banyak masyarakat mau terlibat. Contoh kecil gerakan dari bawah yang dilakukan teman-teman musisi ini. Suara dari akar. Jika gerakan kecil ini kembali dilakukan dengan skala lebih besar, pastinya akan banyak anggaran yang didapat buat penanganan stunting.

Artinya masyarakat mau terlibat dalam misi kemanusiaan ini. Jika metode nya sudah tepat. Semuanya bisa satu visi dan misi menurunkan stunting. Edi optimistis dengan gerakan berkelanjutan dan terpantau ini dapat menurunkan angka stunting di Kota Pontianak. 

"Bukan tidak mungkin, gerakan yang dilakukan oleh Puskesmas Tanjung Hulu ini juga bisa menjadi percontohan. Baik di tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Bukan tidak mungkin juga, gerakan terobosan ini dicontoh diskala nasional," katanya.

Baca juga: Muhadjir Effendy minta keluarga tak panik bila anak terkena stunting

Baca juga: Mahasiswa Poltekes Pontianak diajak turun ke masyarakat bawa pesan stunting

Baca juga: Wali Kota dan Ketua DPRD Pontianak ikut Ngamen Amal
 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023