Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa perjuangan Indonesia dalam mewujudkan pembangunan yang adil dan merata tidak boleh berhenti, meskipun pemerintahan berganti.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan amanat dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis.

"Saat ini kita masih terus berjuang untuk menghadirkan pembangunan yang adil dan merata. Ini butuh kesinambungan dan keberlanjutan. Personel dalam pemerintah bisa berganti tapi perjuangan tak boleh berhenti," kata Presiden Jokowi.

Dalam sambutannya, Presiden menyoroti Indonesia menjadi satu dari sedikit Negara yang berhasil menjaga stabilitas ekonomi, stabilitas sosial dan politik, inflasi yang terkendali, serta investasi tumbuh dan lapangan kerja bertambah di tengah krisis yang melanda dunia.

Baca juga: Hari Lahir Pancasila momentum tumbuhkan semangat kebangsaan

Menurut Presiden, pencapaian itu merupakan sumbangsih seluruh anak bangsa dan berkat persatuan, kerja keras serta gotong royong yang membuat bangsa Indonesia berhasil menghadapi tantangan dan dipercaya dunia.

"Semua itu pondasinya adalah ideologi Pancasila yang diwariskan Presiden Pertama Republik Indonesia Insinyur Soekarno," kata Presiden.

Pancasila, kata Presiden, menjadi ideologi yang harus kita pegang teguh untuk memperkokoh kemajuan bangsa.

Selain mewujudkan pembangunan yang adil dan merata, Presiden juga ingin melanjutkan pemerataan keadilan dan kesejahteraan melalui reformasi struktural, peningkatan kualitas SDM, hilirisasi industri dan pembangunan IKN Nusantara.

Presiden menginginkan kekayaan Negeri ini dapat bermanfaat maksimal bagi kesejahteraan rakyat.

"Kita ingin rakyat di luar Jawa juga merasakan manfaat yang signifikan dari pembangunan yang ada," katanya.

Baca juga: Hari lahir Pancasila bangkitkan semangat kebangsaan



Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menegaskan bahwa Pancasila bukanlah wacana belaka.

Menurut Mahfud, Pancasila digali dan lahir dari bumi Indonesia dengan kandungan nilai etis yang berakar pada pengalaman faktual, pendalaman akar, dan pengalaman religius.

"Saya tegaskan Pancasila bukan wacana belaka, melainkan realitas objektif dengan legitimasi yang kuat, baik secara filsafat, politis, maupun historis," kata Mahfud dikutip dari keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis.

Mahfud menyampaikan hal itu selepas melakukan tapak tilas di bawah pohon sukun di dekat rumah pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur, di mana Sang Proklamator merenungkan dan menemukan inti nilai Pancasila.

Tapak tilas dilakukan sebagai rangkaian sebelum Mahfud memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila, Ende, Kamis. Baca selengkapnya: Pancasila bukan wacana belaka




 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023