Sejumlah wilayah provinsi di Indonesia pada Jumat berpeluang mengalami hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.

Menurut peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan lebat disertai petir berpeluang meliputi bagian wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.

Bagian wilayah Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua juga berpeluang menghadapi kondisi cuaca serupa.

BMKG juga menyampaikan bahwa beberapa provinsi berpeluang mengalami angin kencang dengan kecepatan lebih dari 45 km per jam, yakni Aceh, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Maluku, dan Papua.

Baca juga: Hujan lebat disertai kilat dan angin kencang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah

Menurut BMKG, kehadiran sirkulasi siklonik dan daerah konvergensi meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di bagian wilayah Indonesia yang berada di sepanjang wilayah sirkulasi siklonik dan daerah konvergensi.

Sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudra Pasifik utara Papua membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari perairan barat Aceh hingga Selat Malaka, dari Laut Banda hingga perairan Baubau bagian selatan, dan Papua.

BMKG memprakirakan curah hujan pada dasarian I sampai II bulan Juni 2023 umumnya rendah sampai menengah, 10 sampai 150 mm per dasarian.

BMKG mengingatkan penduduk yang tinggal di bagian wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah untuk mewaspadai kemungkinan terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: Sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi hujan lebat hingga angin kencang
 


 Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan meninjau bangunan Madrasatul Qur’an yang pada Senin (3/4) rusak diterjang angin kencang di Desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.

"Kita sudah melihat kondisi anak-anak kita yang menjadi korban angin kencang yang saat ini di rawat di Rumah Sakit Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak. Setelah itu kita melihat langsung kondisi madrasah ini," kata Muda di Sungai Kakap, Selasa.

"Kita harapkan proses belajar mengajar bisa terus berjalan dengan menggunakan ruang kelas lainnya. Untuk bangunan yang roboh ini sudah dicatat kerusakannya. Mudah-mudahan dengan kepong bakol (kerja sama) kita ikut mengawal dan membantu agar semuanya bisa pulih kembali," katanya. Baca juga: Muda Mahendrawan tinjau madrasah yang rusak diterjang angin kencang

 

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023