Sebanyak 30 peserta dari seluruh Daops di Pulau Jawa dan Divisi Regional di Pulau Sumatera diberikan kemampuan membuat tulisan dan foto yang menarik serta dibutuhkan publik dan audiens.
"Workshop ini merupakan momentum yang baik untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mengelola pemberitaan seputar PT KAI (Persero) yang dinamis di tengah itikad memberikan kualitas pelayanan prima bagi seluruh masyarakat pengguna kereta api," ujar VP Public Relations PT KAI, Joni Martinus dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Niken gelar pelatihan Jurnalistik bagi anak muda Singkawang
Dalam kesempatan pembukaan acara pelatihan yang juga dihadiri oleh Kepala Divisi Layanan Media dan Komunikasi (LMK) Ditkombisti Perum LKBN ANTARA, Panca Hari Prabowo.
Para peserta ditugaskan memperhatikan dan mengelola perkembangan tren berita dan informasi seputar PT KAI. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, para peserta didorong untuk memahami nilai-nilai berita, pemilihan tema dan angle yang relevan, kontekstual, dan sesuai kaidah jurnalistik.
Tampil sebagai pemateri tulis adalah Korlip Liputan Ekonomi ANTARA, Sella Panduarsa Garetta dan Redaktur Internasional Asep Jafar Munawar Sidik. Sedangkan untuk fotografi akan disampaikan oleh Redaktur Foto senior, Maha Eka Swasta dengan mentor Robby Oktawianto dan Muchlis Akbar.
Joni Martinus mengharapkan seluruh 30 peserta pelatihan berkonsentrasi penuh dan mengoptimalkan seluruh kemampuan untuk menyerap materi yang disampaikan oleh pemateri LPA.
Baca juga: Rutan Pontianak perkuat kemampuan menulis melalui pelatihan jurnalistik
Mengutip pernyatan Albert Einstein,” if you can’t motivate yourself, don't expect to get more”, Joni memotivasi seluruh 30 Humas PT KAI untuk menjadi yang terbaik. Selalu ada ketika perusahaan membutuhkan, pantang menyerah dan tidak pernah mengeluh.
Pelatihan untuk PT KAI (Persero) ini berlatar belakang pada pembangunan citra positif dengan memanfaatkan media, baik media konvensional maupun digital ( media baru dan media sosial) yang semakin gencar dilaksanakan untuk menjangkau sebanyak mungkin khalayak secara efektif dan efisien.
Pelatihan ini juga didesain secara khusus agar peserta mengetahui proses produksi karya jurnalistik tulis dan foto. Mulai dari perencanaan produksi, pengolahan dan penyuntingan produk hingga tata cara pendokumentasiannya agar mudah ditemukan dan lestari.
Baca juga: Dewan Pers gandeng Bareskrim cegah kriminalisasi kerja jurnalistik
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri dan Dewan Pers sepakat mencegah kriminalisasi kerja jurnalistik yang tertuang dalam perjanjian kerja sama (PSK) yang ditandatangani di Bareskrim Mabes Polri, Kamis.
Penandatanganan dilakukan oleh Kabareskrim Polri Komjen Pol. Agus Andrianto dan Komisi Hukum Dewan Pers Arif Zulkifli yang disaksikan Ketua Dewan Pers M Agung Dharmajaya beserta jajaran Dewan Pers dan sejumlah direktur dari satuan kerja Bareskrim Polri.
“Penandatanganan perjanjian kerja sama ini tindak lanjut turunan dari MoU antara Dewan Pers dengan Kapolri,” kata Ketua Dewan Pers Agung Dharmajaya ditemui usai penandatanganan PKS.
Dewan Pers dan Kapolri telah menandatangani MoU tentang koordinasi dalam perlindungan kemerdekaan pers dan penegakan hukum terkait penyalahgunaan profesi wartawan pada 2017 dan setiap tiga tahun sekali diperbarui.
Menurut Agung, penandatanganan PSK dengan Bareskrim ini sebagai langkah konkret terkait menjamin kerja jurnalistik yang selama ini sering terjadi, seperti melakukan kegiatan jurnalistik dari tulisan dianggap merugikan para pihak bisa perorangan, lembaga atau institusi yang berpotensi untuk dilaporkan ke polisi. Baca selengkapnya: Dewan Pers gandeng Bareskrim cegah kriminalisasi kerja jurnalistik
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023