Sebanyak 20 dokter dan bidan se Kalimantan Barat yang terdiri dari dua orang dokter dan 18 orang bidan mengikuti pelatihan pelayanan alat kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) yaitu pelayanan KB Metode kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), yang di gelar Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalbar di Hotel Aston, Pontianak dan dilakukan dalam dua tahap. 

"Kegiatan pelatihan ini merupakan angkatan ke dua yang kami lakukan pada tahun 2023. Dan, dari dua pelaksanaan pelatihan itu total sudah 40 dokter dan bidan yang berasal dari kabupaten/kota Kalbar telah mengikuti untuk mendapatkan sertifikat kompetensi pelayanan alat kontrasepsi KB MKJP," kata Ketua panitia penyelenggara pelatihan, Analis Program dan Kerjasama BKKBN Kalbar, Puri Bhakti Renatama di Pontianak, Minggu.

Puri mengatakan pelatihan itu menggunakan metode blended (daring dan luring). Untuk daring dilakukan dari tanggal 22 hingga 31 Mei, sedangkan luring dilakukan dari tanggal 4 hingga 11 Juni 2023.  

"Pelatihan dengan metode luring itu kami lakukan dengan pertemuan atau tatap muka dari tanggal 5 hingga 6 Juni dan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan praktik basah di Puskesmas yaitu di Puskesmas Sungai Kakap, Kubu Raya dan Puskesmas Kampung Dalam, Kota Pontianak dari tanggal 7 hingga 10 Juni 2023," terang Puri.

Baca juga: Bupati Bengkayang optimis angka stunting bisa diturunkan

Menurut Puri, secara keseluruhan peserta sudah memenuhi persyaratan, hal itu bisa dinilai dari hasil praktik basah yang dilalukan oleh seluruh peserta. Dimana peserta dengan baik telah melakukan pelayanan kontrasepsi dengan rincian yaitu pemasangan IUD 60, pencabutan IUD 18, pemasangan implan 61 dan pencabutan implan 31 akseptor. 

"Semua peserta mendapat nilai memuaskan, kami berharap dengan ilmu yang di dapat oleh para dokter dan bidan ini dapat meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi KB MKJP oleh masyarakat Kalbar," tutur Puri.

Sementara itu, salah satu peserta, Desi Marcelia menyatakan pelatihan seperti ini sangat penting di ikuti oleh para tenaga medis terutama oleh para dokter umum dan bidan yang ada di daerah-daerah di kabupaten/kota di Kalbar.

"Dengan adanya pelatihan seperti ini kami para dokter dan bidan yang ada di daerah sangat terbantu sekali. Karena di dalam pelatihan ini kami mendapat tambahan ilmu bagaimana cara menarik minat masyarakat untuk mau ber KB dengan menggunakan alat KB MKJP," kata Desi yang bertugas di Rumah Sakit Angkatan Udara dr. Muhammad Sutomo Lanud Supadio.  

Desi yakin, ilmu yang di dapat itu akan sangat berguna di tempat kerjanya, seperti cara pemasangan alat MKJP yang baik dan ilmu konseling untuk menarik minat para ibu-ibu yang masih ragu ber KB MKJP. 

"Dengan ilmu konseling ini, bisa membantu kami untuk menginformasikan apa itu MKJP dan apa manfaat besarnya. Kemudian kami juga dapat memberikan informasi akan manfaat besar penggunaan KB MKJP, dan mungkin juga bisa meluruskan informasi salah yang beredar di masyarakat terkait KB MKJP tersebut. Masyarakat memang harus kita sadarkan dengan menggunakan KB MKJP kehidupan keluarga akan semakin nyaman, sejahtera dan bahagia, apa lagi dengan menggunakan KB MKJP setiap keluarga dapat mencegah terjadinya anak lahir stunting di keluarganya," pungkas Desi.

Baca juga: Duta Genre KKU harus jadi garda terdepan penanganan stunting

Baca juga: Gerakan pembagian telur Puskesmas Tanjung Hulu contoh tangani "stunting"

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023